Tabrakan Maut di Uganda, Bus Tabrak Traktor dan Truk
Tabrakan Maut di Uganda, Bus Tabrak Traktor dan Truk
A
A
A
KAMPALA - Sedikitnya 48 orang, termasuk 16 anak-anak, tewas di Uganda utara ketika sebuah bus menabrak traktor yang beroperasi tanpa lampu di malam hari dan kemudian sebuah truk. Demikian pernyataan Palang Merah Uganda.
"Tim evakuasi bekerja tanpa lelah untuk menyelamatkan yang terluka," kata juru bicara kepolisian Uganda Emilian Kayima, menambahkan bahwa ketiga pengemudi telah tewas seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (27/5/2018).
"Jumlah korban tewas sekarang 48 termasuk 16 anak-anak," kata juru bicara Palang Merah Irene Nakasiita.
Kecelakaan itu terjadi pada Jumat malam di Kiryandongo, sekitar 220 kilometer sebelah utara Ibu Kota Uganda, Kampala.
Bus pertama bertabrakan dengan traktor sebelum menabrak truk pengangkut bir. Media setempat mengatakan jumlah korban tewas melebihi 30.
Uganda memiliki salah satu catatan terburuk untuk keselamatan di jalan, karena buruknya kondisi kendaraan dan jalan serta cara mengemudi yang berbahaya.
Lebih dari 9.500 orang tewas dalam kecelakaan di jalan raya di negara itu antara 2015 dan 2017, menurut angka dari kementerian transportasi, dengan situasi semakin memburuk setiap tahun.
"Tim evakuasi bekerja tanpa lelah untuk menyelamatkan yang terluka," kata juru bicara kepolisian Uganda Emilian Kayima, menambahkan bahwa ketiga pengemudi telah tewas seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (27/5/2018).
"Jumlah korban tewas sekarang 48 termasuk 16 anak-anak," kata juru bicara Palang Merah Irene Nakasiita.
Kecelakaan itu terjadi pada Jumat malam di Kiryandongo, sekitar 220 kilometer sebelah utara Ibu Kota Uganda, Kampala.
Bus pertama bertabrakan dengan traktor sebelum menabrak truk pengangkut bir. Media setempat mengatakan jumlah korban tewas melebihi 30.
Uganda memiliki salah satu catatan terburuk untuk keselamatan di jalan, karena buruknya kondisi kendaraan dan jalan serta cara mengemudi yang berbahaya.
Lebih dari 9.500 orang tewas dalam kecelakaan di jalan raya di negara itu antara 2015 dan 2017, menurut angka dari kementerian transportasi, dengan situasi semakin memburuk setiap tahun.
(ian)
Explore More