Siswi Asal Pakistan Jadi Korban Penembakan di Sekolah Texas
A
A
A
TEXAS - Aksi penembakan yang terjadi di sebuah sekolah tinggi di Texas tidak hanya menewaskan siswa lokal. Seorang siswa peserta pertukaran pelajar asal Pakistan diidentifikasi telah menjadi korban penembakan massal tersebut.
Syekh Sabika termasuk di antara 10 orang yang tewas ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke Sekolah Tinggi Santa Fe, menurut lembaga program pertukaran pelajar.
Megan Lysaght, manajer Kennedy-Lugar Youth Exchange & Study (YES) Abroad, membuat pengumuman itu dalam sebuah surat kepada anggota program tersebut.
“Dengan kesedihan yang sangat dalam di hati saya, saya perlu memberi tahu Anda bahwa salah satu siswa YES kami, Sabika Syeikh asal Pakistan, terbunuh hari ini dalam penembakan di sekolah di Santa Fe, Texas,” tulisnya.
“Perlu diketahui bahwa program YES hancur oleh kehilangan ini dan kami akan mengingat Sabika dan keluarganya (sic) dalam pikiran dan doa kami,” imbuhnya seperti dikutip dari New York Post, Sabtu (19/5/2018).
Pembantaian terjadi pada Jumat pagi ketika siswa berusia 17 tahun Dimitrios Pagourtzis diduga mengumbar tembakan ke sekolah tersebut.
Penembakan di Santa Fe High School ini tercatat sebagai salah satu insiden paling mematikan sejak insiden serupa di Parkland, Florida, Februari lalu. Serangan di Parkland menyebabkan 17 orang tewas dan memicu demo para pemuda yang menuntut pengontrolan senjata.
Syekh Sabika termasuk di antara 10 orang yang tewas ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke Sekolah Tinggi Santa Fe, menurut lembaga program pertukaran pelajar.
Megan Lysaght, manajer Kennedy-Lugar Youth Exchange & Study (YES) Abroad, membuat pengumuman itu dalam sebuah surat kepada anggota program tersebut.
“Dengan kesedihan yang sangat dalam di hati saya, saya perlu memberi tahu Anda bahwa salah satu siswa YES kami, Sabika Syeikh asal Pakistan, terbunuh hari ini dalam penembakan di sekolah di Santa Fe, Texas,” tulisnya.
“Perlu diketahui bahwa program YES hancur oleh kehilangan ini dan kami akan mengingat Sabika dan keluarganya (sic) dalam pikiran dan doa kami,” imbuhnya seperti dikutip dari New York Post, Sabtu (19/5/2018).
Pembantaian terjadi pada Jumat pagi ketika siswa berusia 17 tahun Dimitrios Pagourtzis diduga mengumbar tembakan ke sekolah tersebut.
Penembakan di Santa Fe High School ini tercatat sebagai salah satu insiden paling mematikan sejak insiden serupa di Parkland, Florida, Februari lalu. Serangan di Parkland menyebabkan 17 orang tewas dan memicu demo para pemuda yang menuntut pengontrolan senjata.
(ian)