AS Bekukan Dana Bantuan, White Helmets Jalan Terus
A
A
A
DAMASKUS - Kelompok penyelamat, White Helmets, mengatakan mereka akan tetap melakukan tugasnya mencari dan menyelamatkan korban perang Suriah. Kelompok itu mengaku tidak terganggu dengan laporan yang menyebut pemerintah Amerika Serikat (AS) membekukan dana bantuan untuk organisasi itu.
Kepala relawan kelompok kemanusiaan, yang terdiri dari mantan guru, tukang roti dan warga biasa itu, mengaku tidak menerima dana langsung dari AS atau negara lain.
"White Helmets menerima dana dari organisasi dan asosiasi," kata Raed Saleh seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (5/5/2018).
"Pekerjaan kami tidak terganggu dan semua proyek yang kami kerjakan tidak akan dihentikan. Para sukarelawan kami masih beroperasi di lapangan," imbuhnya.
Sebelumnya situs CBS melaporkan bahwa Departemen Luar Negeri AS, yang menyediakan sekitar sepertiga dari pendanaan White Helmets, telah menempatkan dana bantuan untuk organisasi itu "di bawah tinjauan aktif".
Baca Juga: AS Bekukan Dana untuk White Helmets Suriah
Bulan lalu, Gedung Putih menginstruksikan Departemen Luar Negeri AS untuk membekukan lebih dari USD200 juta dana yang diperuntukkan bagi upaya pemulihan Suriah, sehari setelah Presiden Donald Trump menyatakan bahwa AS akan segera mengakhiri operasi di Suriah.
Baca Juga: Trump Bekukan Dana Bantuan untuk Suriah
Saleh mengatakan bahwa sementara AS telah memutuskan untuk membekukan apa yang disebut proyek stabilisasi di Suriah, pertahanan sipil Suriah belum diberitahu bahwa mereka tidak akan lagi menerima dana.
Menurut situs web mereka, White Helmets secara langsung didanai oleh Mayday Rescue, sebuah perusahaan yang berbasis di Inggris, dan Chemonics, sebuah kontraktor pemerintah AS yang bekerja di Rwanda, Honduras serta Maladewa dan berspesialisasi dalam pengembangan dan manajemen internasional.
"Pertahanan Sipil Suriah baru-baru ini menandatangani kontrak dengan organisasi Turki dan Qatar untuk melaksanakan proyek-proyek baru," tambah Saleh.
"Mereka masih harus diumumkan."
Sementara itu seorang anggota White Helmets di Aleppo mengatakan pembekuan dana dapat mempengaruhi kerja kemanusiaan kelompok tersebut.
"Ini bisa menjadi masalah besar bagi kami, operasi kami dalam menyelamatkan orang dan (menjaga) kendaraan kami, peralatan," kata Ismael al-Abdullah, seorang pekerja penyelamat yang berbasis di pedesaan Aleppo.
"Tapi semua relawan dan pusat akan terus bekerja dan menyelamatkan orang-orang di seluruh Suriah," imbuhnya.
White Helmets menjadi terkenal pada tahun 2012 atas pekerjaan mereka menyelamatkan korban yang terperangkap dalam puing-puing setelah serangan udara pemerintah Suriah dan pesawat tempur Rusia
Meskipun telah menyelamatkan sekitar 100.000 jiwa sejak pecahnya pemberontakan Suriah, dan mendapatkan dua nominasi Hadiah Nobel Perdamaian, kelompok itu telah menjadi target dari beberapa kampanye disinformasi oleh wartawan pro-pemerintah dan media Rusia.
Kepala relawan kelompok kemanusiaan, yang terdiri dari mantan guru, tukang roti dan warga biasa itu, mengaku tidak menerima dana langsung dari AS atau negara lain.
"White Helmets menerima dana dari organisasi dan asosiasi," kata Raed Saleh seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (5/5/2018).
"Pekerjaan kami tidak terganggu dan semua proyek yang kami kerjakan tidak akan dihentikan. Para sukarelawan kami masih beroperasi di lapangan," imbuhnya.
Sebelumnya situs CBS melaporkan bahwa Departemen Luar Negeri AS, yang menyediakan sekitar sepertiga dari pendanaan White Helmets, telah menempatkan dana bantuan untuk organisasi itu "di bawah tinjauan aktif".
Baca Juga: AS Bekukan Dana untuk White Helmets Suriah
Bulan lalu, Gedung Putih menginstruksikan Departemen Luar Negeri AS untuk membekukan lebih dari USD200 juta dana yang diperuntukkan bagi upaya pemulihan Suriah, sehari setelah Presiden Donald Trump menyatakan bahwa AS akan segera mengakhiri operasi di Suriah.
Baca Juga: Trump Bekukan Dana Bantuan untuk Suriah
Saleh mengatakan bahwa sementara AS telah memutuskan untuk membekukan apa yang disebut proyek stabilisasi di Suriah, pertahanan sipil Suriah belum diberitahu bahwa mereka tidak akan lagi menerima dana.
Menurut situs web mereka, White Helmets secara langsung didanai oleh Mayday Rescue, sebuah perusahaan yang berbasis di Inggris, dan Chemonics, sebuah kontraktor pemerintah AS yang bekerja di Rwanda, Honduras serta Maladewa dan berspesialisasi dalam pengembangan dan manajemen internasional.
"Pertahanan Sipil Suriah baru-baru ini menandatangani kontrak dengan organisasi Turki dan Qatar untuk melaksanakan proyek-proyek baru," tambah Saleh.
"Mereka masih harus diumumkan."
Sementara itu seorang anggota White Helmets di Aleppo mengatakan pembekuan dana dapat mempengaruhi kerja kemanusiaan kelompok tersebut.
"Ini bisa menjadi masalah besar bagi kami, operasi kami dalam menyelamatkan orang dan (menjaga) kendaraan kami, peralatan," kata Ismael al-Abdullah, seorang pekerja penyelamat yang berbasis di pedesaan Aleppo.
"Tapi semua relawan dan pusat akan terus bekerja dan menyelamatkan orang-orang di seluruh Suriah," imbuhnya.
White Helmets menjadi terkenal pada tahun 2012 atas pekerjaan mereka menyelamatkan korban yang terperangkap dalam puing-puing setelah serangan udara pemerintah Suriah dan pesawat tempur Rusia
Meskipun telah menyelamatkan sekitar 100.000 jiwa sejak pecahnya pemberontakan Suriah, dan mendapatkan dua nominasi Hadiah Nobel Perdamaian, kelompok itu telah menjadi target dari beberapa kampanye disinformasi oleh wartawan pro-pemerintah dan media Rusia.
(ian)