AS Bekukan Dana untuk White Helmets Suriah
A
A
A
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) membekukan pendanaan untuk kelompok kemanusiaan White Helmets Suriah. Pihak Deplu AS mengatakan dukungan itu berada di bawah tinjauan aktif. AS telah menyumbang sekitar sepertiga dari dana keseluruhan kelompok tersebut.
Penghentian pendanaan ini hanya kurang dari dua bulan pasca pertemuan antara kelompok itu dengan pihak Deplu AS.
"Ini adalah perkembangan yang sangat mengkhawatirkan," kata seorang pejabat dari White Helmets.
"Pada akhirnya, ini akan berdampak negatif pada kemampuan pekerja kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa," imbuhnya seperti dikutip dari CBS News, Jumat (4/5/2018).
The White Helmets, secara resmi dikenal sebagai Pertahanan Sipil Suriah, adalah sekelompok 3.000 penyelamat sukarela yang telah menyelamatkan ribuan nyawa sejak perang sipil Suriah dimulai pada tahun 2011. Mereka tidak ubahnya layanan darurat 911, berlari ke gedung-gedung yang runtuh untuk menarik anak-anak, pria dan wanita dari bahaya. Mereka mengatakan telah menyelamatkan lebih dari 70.000 jiwa.
Setelah tidak menerima bantuan dana dari AS dalam beberapa minggu terakhir, masa depan kelompok ini pun menjadi tanda tanya. Mereka tidak mendapat pernyataan resmi dari pemerintah AS bahwa bantuan moneter telah berhenti total, tetapi angggot kelompok di lapangan melaporkan bahwa dana mereka telah dipotong.
Kelompok ini memiliki "rencana darurat" jika pendanaan dihentikan selama satu atau dua bulan - tetapi mereka khawatir tentang pembekuan jangka panjang.
"Jika ini adalah penghentian jangka panjang atau permanen, itu akan berdampak serius pada kemampuan kami untuk memberikan intensitas dan kualitas layanan yang sama yang saat ini kami berikan kepada warga sipil," kata Raed Saleh, pemimpin kelompok itu.
Sebuah dokumen Departemen Dalam Negeri mengatakan bahwa Biro Timur Tengah memerlukan konfirmasi dari pemerintah untuk memberikan lampu hijau untuk pendanaan White Helmets di Suriah pada 15 April atau departemen akan memulai "prosedur memutus secara bergulir."
Dokumen itu juga mengatakan bahwa departemen tersebut perlu diberitahu pada 6 April bahwa departemen itu dapat melanjutkan program-program yang fokus pada penghapusan ranjau darat, memulihkan layanan penting dan menyediakan makanan untuk pasukan moderat serta keluarga mereka atau program-program itu juga harus ditutup.
Namun, pejabat pemerintah AS tidak berbicara tentang catatan tentang tanggal pemotongan dana aktual untuk setiap program, yang menyebabkan kebingungan.
Presiden Trump membekukan bantuan USD200 untuk upaya pemulihan di Suriah pada akhir Maret. Pembekuan ini berarti bahwa dukungan AS untuk White Helmat bukanlah satu-satunya proyek yang terancam.
Ada juga banyak upaya stabilisasi lain yang didukung oleh AS - termasuk pembersihan peralatan peledak, menghidupkan listrik kembali, membangun kembali sekolah, dan memerbaiki saluran air - mungkin segera berakhir.
Penghentian pendanaan ini hanya kurang dari dua bulan pasca pertemuan antara kelompok itu dengan pihak Deplu AS.
"Ini adalah perkembangan yang sangat mengkhawatirkan," kata seorang pejabat dari White Helmets.
"Pada akhirnya, ini akan berdampak negatif pada kemampuan pekerja kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa," imbuhnya seperti dikutip dari CBS News, Jumat (4/5/2018).
The White Helmets, secara resmi dikenal sebagai Pertahanan Sipil Suriah, adalah sekelompok 3.000 penyelamat sukarela yang telah menyelamatkan ribuan nyawa sejak perang sipil Suriah dimulai pada tahun 2011. Mereka tidak ubahnya layanan darurat 911, berlari ke gedung-gedung yang runtuh untuk menarik anak-anak, pria dan wanita dari bahaya. Mereka mengatakan telah menyelamatkan lebih dari 70.000 jiwa.
Setelah tidak menerima bantuan dana dari AS dalam beberapa minggu terakhir, masa depan kelompok ini pun menjadi tanda tanya. Mereka tidak mendapat pernyataan resmi dari pemerintah AS bahwa bantuan moneter telah berhenti total, tetapi angggot kelompok di lapangan melaporkan bahwa dana mereka telah dipotong.
Kelompok ini memiliki "rencana darurat" jika pendanaan dihentikan selama satu atau dua bulan - tetapi mereka khawatir tentang pembekuan jangka panjang.
"Jika ini adalah penghentian jangka panjang atau permanen, itu akan berdampak serius pada kemampuan kami untuk memberikan intensitas dan kualitas layanan yang sama yang saat ini kami berikan kepada warga sipil," kata Raed Saleh, pemimpin kelompok itu.
Sebuah dokumen Departemen Dalam Negeri mengatakan bahwa Biro Timur Tengah memerlukan konfirmasi dari pemerintah untuk memberikan lampu hijau untuk pendanaan White Helmets di Suriah pada 15 April atau departemen akan memulai "prosedur memutus secara bergulir."
Dokumen itu juga mengatakan bahwa departemen tersebut perlu diberitahu pada 6 April bahwa departemen itu dapat melanjutkan program-program yang fokus pada penghapusan ranjau darat, memulihkan layanan penting dan menyediakan makanan untuk pasukan moderat serta keluarga mereka atau program-program itu juga harus ditutup.
Namun, pejabat pemerintah AS tidak berbicara tentang catatan tentang tanggal pemotongan dana aktual untuk setiap program, yang menyebabkan kebingungan.
Presiden Trump membekukan bantuan USD200 untuk upaya pemulihan di Suriah pada akhir Maret. Pembekuan ini berarti bahwa dukungan AS untuk White Helmat bukanlah satu-satunya proyek yang terancam.
Ada juga banyak upaya stabilisasi lain yang didukung oleh AS - termasuk pembersihan peralatan peledak, menghidupkan listrik kembali, membangun kembali sekolah, dan memerbaiki saluran air - mungkin segera berakhir.
(ian)