Puji Komitmen Korut, China Siap Ambil Peran Denuklirisasi Korea
A
A
A
BEIJING - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, memuji komitmen Korea Utara (Korut) untuk denukliriasi. Hal itu diungkapkannya saat melakukan kunjungan langka ke Pyongya.
Kunjungan itu merupakan kontak tingkat tinggi resmi pertama antara Beijing dan Pyongyang sejak pertemuan puncak Inter Korea yang bersejarah pada tanggal 27 April lalu. Dalam pertemuan itu, para pemimpin kedua Korea menyetujui agenda ambisius yaitu perdamaian dan denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Menyusul keberhasilan pertemuan itu, saat ini tengah direncanakan pertemuan antara Pemimpin Korut Kim Jong-un dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam waktu satu bulan. Pertemuan itu untuk membahas lebih lanjut pembongkaran senjata nuklir Korut.
"China memuji perubahan positif baru-baru ini di Semenanjung Korea," kata Wang di Pyongyang, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri China.
"Kami sepenuhnya mendukung komitmen Korea Utara untuk tujuan denuklirisasi," imbuhnya seperti dikutip dari CNN, Kamis (3/5/2018).
Selama di Pyongyang, Wang bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho untuk berunding di Balai Pertemuan Mansudae.
Wang mengatakan China bersedia melakukan bagiannya untuk denuklirisasi dan perdamaian di Semenanjung Korea.
"(Cina) ingin memperkuat komunikasinya dengan Korea Utara dan terus memainkan peran positif dalam proses penyelesaian masalah Semenanjung secara politik," kata Wang menurut pernyataan itu.
Kedua pria itu membahas rencana untuk memindahkan hubungan antara Beijing dan Pyongyang ke "tahap baru" setelah pertemuan sebelumnya antara Xi dan Kim pada Maret, kata media pemerintah.
Wang juga mengunjungi dan menandatangani buku tamu di Menara Persahabatan China-Korea di Pyongyang, menurut KCNA, di mana ia sempat menghening cipta untuk tentara China yang tewas dalam pertempuran selama Perang Korea.
Lebih dari 130.000 pasukan Cina tewas setelah mereka datang membantu Korut pada 1950, termasuk putra pendiri negara itu Mao Zedong.
Menteri Luar Negeri Tiongkok juga memberikan penghormatan kepada dua mantan pemimpin Korut, Kim Il Sung dan Kim Jong Il, dan mempersembahkan karangan bunga ke patung-patung mereka.
Kunjungan itu merupakan kontak tingkat tinggi resmi pertama antara Beijing dan Pyongyang sejak pertemuan puncak Inter Korea yang bersejarah pada tanggal 27 April lalu. Dalam pertemuan itu, para pemimpin kedua Korea menyetujui agenda ambisius yaitu perdamaian dan denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Menyusul keberhasilan pertemuan itu, saat ini tengah direncanakan pertemuan antara Pemimpin Korut Kim Jong-un dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam waktu satu bulan. Pertemuan itu untuk membahas lebih lanjut pembongkaran senjata nuklir Korut.
"China memuji perubahan positif baru-baru ini di Semenanjung Korea," kata Wang di Pyongyang, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri China.
"Kami sepenuhnya mendukung komitmen Korea Utara untuk tujuan denuklirisasi," imbuhnya seperti dikutip dari CNN, Kamis (3/5/2018).
Selama di Pyongyang, Wang bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho untuk berunding di Balai Pertemuan Mansudae.
Wang mengatakan China bersedia melakukan bagiannya untuk denuklirisasi dan perdamaian di Semenanjung Korea.
"(Cina) ingin memperkuat komunikasinya dengan Korea Utara dan terus memainkan peran positif dalam proses penyelesaian masalah Semenanjung secara politik," kata Wang menurut pernyataan itu.
Kedua pria itu membahas rencana untuk memindahkan hubungan antara Beijing dan Pyongyang ke "tahap baru" setelah pertemuan sebelumnya antara Xi dan Kim pada Maret, kata media pemerintah.
Wang juga mengunjungi dan menandatangani buku tamu di Menara Persahabatan China-Korea di Pyongyang, menurut KCNA, di mana ia sempat menghening cipta untuk tentara China yang tewas dalam pertempuran selama Perang Korea.
Lebih dari 130.000 pasukan Cina tewas setelah mereka datang membantu Korut pada 1950, termasuk putra pendiri negara itu Mao Zedong.
Menteri Luar Negeri Tiongkok juga memberikan penghormatan kepada dua mantan pemimpin Korut, Kim Il Sung dan Kim Jong Il, dan mempersembahkan karangan bunga ke patung-patung mereka.
(ian)