Presiden Ceko Pertimbangkan Pindahkan Kedutaannya ke Yerusalem
A
A
A
PRAHA - Presiden Republik Ceko menyatakan negaranya sedang mempertimbangkan bergabung dengan Amerika Serikat (AS) memindahkan kedutaannya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Tetapi pemerintah Ceko, yang mengendalikan kebijakan luar negeri, tidak mengkonfirmasi pengumuman itu.
Presiden Milos Zeman menjelaskan proses pemindahan kedutaan itu, dengan mengatakan akan berlangsung dalam tiga langkah: Sebuah konsulat kehormatan akan dibuka di Yerusalem bulan depan, diikuti oleh lembaga Ceko lainnya sebelum transfer aktual kedutaan.
Di luar pembukaan konsulat, dia tidak memberikan jadwal lagi.
Dia mengakhiri pidatonya di Kastil Praha di sebuah pesta untuk merayakan ulang tahun ke 70 Israel dengan mengatakan: "Tahun depan di Yerusalem," seperti dikuyip dari VOA, Kamis (26/4/2018).
Dalam sebuah surat kepada Zeman, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia berharap dia akan bersama-sama membuka kedutaan baru di Yerusalem pada akhir tahun ini.
Kementerian luar negeri Ceko tidak segera mengkonfirmasi langkah pemindahaan kedutaan itu, meskipun mengatakan bahwa pembukaan konsulat dan pusat budaya Ceko di Yerusalem barat adalah langkah pertama menuju pemindahaan kedutaannya di Ibu Kota negara tuan rumah.
Tetapi Kementerian Luar Negeri Ceko juga mengatakan "sepenuhnya menghormati" posisi umum Uni Eropa bahwa Yerusalem harus menjadi Ibu Kota bersama Israel dan negara Palestina di masa depan.
Karena itu tidak mungkin pemindahan kedutaan yang diinginkan Zeman terjadi secepatnya.
Untuk diketahui, jabatan Presiden Ceko adalah pos yang sebagian besar bersifat seremonial.
Zeman sebelumnya menyuarakan dukungan untuk keputusan Presiden Donald Trump untuk memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, yang memicu kemarahan di kalangan warga Palestina dan di seluruh dunia Muslim.
Palestina mengklaim Jerusalem timur, wilayah yang direbut oleh Israel dari Yordania dalam perang 1967, sebagai Ibu Kota masa depan mereka. Sedangkan Israel mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya yang abadi.
Presiden Milos Zeman menjelaskan proses pemindahan kedutaan itu, dengan mengatakan akan berlangsung dalam tiga langkah: Sebuah konsulat kehormatan akan dibuka di Yerusalem bulan depan, diikuti oleh lembaga Ceko lainnya sebelum transfer aktual kedutaan.
Di luar pembukaan konsulat, dia tidak memberikan jadwal lagi.
Dia mengakhiri pidatonya di Kastil Praha di sebuah pesta untuk merayakan ulang tahun ke 70 Israel dengan mengatakan: "Tahun depan di Yerusalem," seperti dikuyip dari VOA, Kamis (26/4/2018).
Dalam sebuah surat kepada Zeman, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia berharap dia akan bersama-sama membuka kedutaan baru di Yerusalem pada akhir tahun ini.
Kementerian luar negeri Ceko tidak segera mengkonfirmasi langkah pemindahaan kedutaan itu, meskipun mengatakan bahwa pembukaan konsulat dan pusat budaya Ceko di Yerusalem barat adalah langkah pertama menuju pemindahaan kedutaannya di Ibu Kota negara tuan rumah.
Tetapi Kementerian Luar Negeri Ceko juga mengatakan "sepenuhnya menghormati" posisi umum Uni Eropa bahwa Yerusalem harus menjadi Ibu Kota bersama Israel dan negara Palestina di masa depan.
Karena itu tidak mungkin pemindahan kedutaan yang diinginkan Zeman terjadi secepatnya.
Untuk diketahui, jabatan Presiden Ceko adalah pos yang sebagian besar bersifat seremonial.
Zeman sebelumnya menyuarakan dukungan untuk keputusan Presiden Donald Trump untuk memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, yang memicu kemarahan di kalangan warga Palestina dan di seluruh dunia Muslim.
Palestina mengklaim Jerusalem timur, wilayah yang direbut oleh Israel dari Yordania dalam perang 1967, sebagai Ibu Kota masa depan mereka. Sedangkan Israel mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya yang abadi.
(ian)