Lebih dari 500 Cedera dalam Aksi Demonstrasi Gaza Terbaru

Jum'at, 13 April 2018 - 22:41 WIB
Lebih dari 500 Cedera...
Lebih dari 500 Cedera dalam Aksi Demonstrasi Gaza Terbaru
A A A
GAZA - Pejabat kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 500 orang terluka di Gaza pada Jumat (13/4/2018). Ini adalah jumlah terbaru dalam aksi demonstrasi yang telah memasuki minggu ketiga di sepanjang pagar perbatasan antara Gaza dan Israel.

Aksi protes "The March of Return" telah menyebabkan konfrontasi antara Palestina dan pasukan Israel.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan satu orang terluka parah. "Banyak dari korban luka-luka disebabkan oleh peluru dan gas air mata yang ditembakkan oleh tentara Israel," kata kementerian itu seperti dikutip dari CNN.

Dalam satu insiden, tertangkap video yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Palestina, sebuah stasiun paramedis yang didirikan dekat Khan Younis untuk mengobati orang yang terluka terkena gas air mata. Sepuluh paramedis dirawat karena menghirup gas air mata.

Dalam pernyataannya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa 10.000 orang Palestina telah berkumpul di lima lokasi di sepanjang pagar perbatasan. IDF mengatakan beberapa upaya untuk "merusak atau melanggar infrastruktur keamanan" di sepanjang perbatasan telah terjadi, termasuk peledakan alat peledak dekat titik penyeberangan yang tidak digunakan di Karni, dan pelemparan bom molotov.

IDF mengatakan bahwa pihaknya menanggapi dengan apa yang disebut sebagai sarana penyebaran kerusuhan, dan menembak sesuai dengan aturan.

Militer dan pejabat Israel telah berulang kali mengatakan mereka tidak akan membiarkan pelanggaran terhadap pagar perbatasan, dan mereka yang tidak mematuhi aturan akan ditembak.

Secara keseluruhan, 34 orang Palestina telah tewas dalam kekerasan di Gaza sejak demonstrasi putaran terakhir dimulai pada 30 Maret, menurut hitungan CNN.

Tujuan dari aksi protes "The March of Return", kata orang Palestina, adalah untuk menyeberangi pagar perbatasan dan kembali ke apa yang mereka katakan sebagai tanah mereka, yang menjadi bagian dari Israel tujuh dekade lalu.

Israel menyalahkan Hamas dan Jihad Islam atas aksi kekerasan ini, dan mengatakan mereka yang tewas adalah sosok yang dikenal sebagai teroris.

Kelompok hak asasi, Amnesty International, hari Jumat meminta pihak berwenang Israel untuk mengakhiri dengan segera kekuatan yang berlebihan dan mematikan yang digunakan untuk menekan demonstrasi Palestina di Gaza.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1457 seconds (0.1#10.140)