Rusia Pantau Pergerakan Kapal Induk dan 7 Kapal Perang AS
A
A
A
MOSKOW - Militer Rusia mengatakan mengamati dengan seksama situasi di sekitar Suriah. Rusia juga menyatakan menyadari gerakan regu penyerang angkatan laut Amerika Serikat (AS) yang menuju Teluk.
Angkatan Laut AS mengatakan pada hari Selasa bahwa regu penyerang, yang dipimpin oleh kapal induk USS Harry S. Truman, akan berlayar ke Timur Tengah dan Eropa pada hari Rabu.
Baca: AS Kerahkan Kapal Induk dan 7 Kapal Perang ke Timur Tengah
Militer Rusia mengatakan regu penyerang Angkatan Laut AS yang dipimpin oleh kapal induk USS Harry S Truman akan tiba di Timur Tengah pada awal Mei.
"Kami dengan penuh perhatian melacak situasi yang terjadi di sekitar Suriah dan di seluruh wilayah," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/4/2018).
Dalam pernyataan itu, Kementeriam Pertahanan Rusia juga memberikan tanggapan atas peringatan aksi militer di Suriah dari Presiden AS Donald Trump.
"Alih-alih berbicara tentang kesiapan koalisi untuk menembakkan rudal ke Suriah, Amerika Serikat akan lebih baik untuk membangun kembali kota yang hancur (Raqqa) dan memberikan bantuan luas untuk penduduk yang menderita," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Pertahan Rusia juga mengulangi pernyataannya bahwa dugaan serangan senjata kimia yang dilakukan di kota Douma, Suriah telah dipalsukan oleh organisasi "White Helmets". Mereka menolak tuduhan Barat bahwa pasukan pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan itu.
"Polisi militer Rusia akan memasuki Douma pada hari Kamis," kata kementerian itu.
Angkatan Laut AS mengatakan pada hari Selasa bahwa regu penyerang, yang dipimpin oleh kapal induk USS Harry S. Truman, akan berlayar ke Timur Tengah dan Eropa pada hari Rabu.
Baca: AS Kerahkan Kapal Induk dan 7 Kapal Perang ke Timur Tengah
Militer Rusia mengatakan regu penyerang Angkatan Laut AS yang dipimpin oleh kapal induk USS Harry S Truman akan tiba di Timur Tengah pada awal Mei.
"Kami dengan penuh perhatian melacak situasi yang terjadi di sekitar Suriah dan di seluruh wilayah," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/4/2018).
Dalam pernyataan itu, Kementeriam Pertahanan Rusia juga memberikan tanggapan atas peringatan aksi militer di Suriah dari Presiden AS Donald Trump.
"Alih-alih berbicara tentang kesiapan koalisi untuk menembakkan rudal ke Suriah, Amerika Serikat akan lebih baik untuk membangun kembali kota yang hancur (Raqqa) dan memberikan bantuan luas untuk penduduk yang menderita," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Pertahan Rusia juga mengulangi pernyataannya bahwa dugaan serangan senjata kimia yang dilakukan di kota Douma, Suriah telah dipalsukan oleh organisasi "White Helmets". Mereka menolak tuduhan Barat bahwa pasukan pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan itu.
"Polisi militer Rusia akan memasuki Douma pada hari Kamis," kata kementerian itu.
(ian)