Kasus Skripal, Jerman Desak Inggris Beri Bukti Keterlibatan Rusia

Jum'at, 06 April 2018 - 17:33 WIB
Kasus Skripal, Jerman Desak Inggris Beri Bukti Keterlibatan Rusia
Kasus Skripal, Jerman Desak Inggris Beri Bukti Keterlibatan Rusia
A A A
BERLIN - Inggris belum membuktikan bahwa Rusia bersalah dalam kasus serangan racun terhadap Skripal. Terlebih lagi, apa yang terungkap baru-baru ini bertentangan tudingan tersebut dan telah meningkatkan tekanan kepada London.

Hal itu diungkapkan oleh seorang wakil pemerintah Jerman, Gernot Erler. Menurut Erler, Inggris harus memberikan bukti kesalahan Moskow setelah penelitian militer Porton Down tidak dapat memverifikasi zat saraf yang digunakan berasal dari Rusia.

Baca Juga: Para Ilmuwan Inggris Tak Bisa Buktikan Racun Novichok dari Rusia

"Itu bertentangan dengan apa yang sebelumnya telah kami dengar dari politisi Inggris dan tentu saja akan meningkatkan tekanan pada Inggris untuk menunjukkan bukti lebih lanjut bahwa jejak-jejak yang masuk akal menunjuk ke Moskow," kata Erler kepada media Jerman, ARD.

Erler menambahkan bahwa pernyataan kontradiktif yang datang dari London sekarang dipertanyakan kebenarannya setelah klaim lain dibuat oleh Perdana Menteri Theresa May dan pemerintahannya. Mengutip laporan rahasia intelijen, pemerintah Inggris telah menuding Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin telah memerintahkan serangan zat saraf yang ditargetkan pada mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya di Salisbury pada tanggal 4 Maret.

"Ini (laporan) tidak diketahui secara publik dan sekarang ada tekanan untuk lebih banyak informasi ini untuk diketahui, jika tidak semuanya tidak transparan," cetusnya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (6/4/2018).

Ditanya oleh ARD yang siapa bertanggung jawab atas serangan itu, Erler menyatakan secara sederhana: "Kami tidak tahu."

Erler adalah pejabat Jerman kedua pekan ini yang secara terbuka menegur Inggris dalam menangani kasus tersebut. Pada hari Selasa, Armin Laschet, pemimpin North Rhine-Westphalia dan wakil ketua partai Uni Demokratik Kristen (CDU)-nya Kanselir Angela Merkel, mentweet: “Jika Anda memaksa hampir semua negara NATO untuk menunjukkan solidaritas, tidakkah Anda memiliki bukti yang kuat? Anda dapat memikirkan Rusia apa yang Anda inginkan, tetapi saya telah belajar cara yang berbeda dalam berurusan dengan negara lain dari mempelajari hukum internasional.”

Sebagai bagian dari solidaritas dengan Inggris atas serangan itu, Jerman mengumumkan bulan lalu bahwa mereka akan mengusir empat diplomat Rusia atas dugaan keterlibatan Moskow dalam serangan itu.

Lebih dari 100 diplomat Rusia diperintahkan untuk meninggalkan Uni Eropa dan negara-negara NATO atas desakan Inggris.

Moskow dengan keras menyangkal keterlibatan apa pun dalam serangan itu. Moskow juga telah berulang kali menyerukan penyelidikan gabungan Inggris-Rusia terhadap dalam insiden itu, sebuah permintaan yang Moskow katakan, terus diabaikan London.

Utusan Rusia untuk Inggris, Alexander Yakovenko, menyerukan agar penyelidikan serangan itu dibuat setransparan mungkin. Itu datang setelah badan Organisasi Anti Senjata Kimia (OPCW) memilih menentang proposal Rusia-Cina yang menyerukan kerja sama komprehensif dan transparan antara Inggris dan Rusia dalam penyelidikan yang sedang berlangsung.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6946 seconds (0.1#10.140)