Kasus Skripal, Rusia Tuntut OPCW Gelar Penyelidikan Substantif

Kamis, 05 April 2018 - 17:46 WIB
Kasus Skripal, Rusia Tuntut OPCW Gelar Penyelidikan Substantif
Kasus Skripal, Rusia Tuntut OPCW Gelar Penyelidikan Substantif
A A A
MOSKOW - Rusia bersikeras bahwa Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia, OPCW, harus meluncurkan penyelidikan substantif terhadap dugaan keracunan Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury, Inggris. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

"Kami akan terus merespon secara memadai terhadap langkah-langkah yang tidak bersahabat, tetapi pada saat yang sama kami ingin menetapkan kebenaran. Kami menuntut penyelidikan yang substantif dan bertanggung jawab sepenuhnya sesuai dengan ketentuan Konvensi tentang Larangan Senjata Kimia," tutur Lavrov.

"Pertanyaan yang sah ditetapkan oleh kami atas dasar konvensi ini tidak akan diabaikan, sebagaimana ditegaskan oleh sesi khusus OPCW, yang diselenggarakan oleh Rusia pada 4 April, pada sesi khusus dewan eksekutifnya," tegas Lavrov seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (5/4/2018).

Sebelumnya, Direktur Jenderal OPCW Ahmet Uzumcu dalam pidatonya kepada Dewan Eksekutif organisasi mengatakan bahwa hasil analisis sampel yang dikumpulkan para pakar di Salisbury atas permintaan Inggris akan selesai pada awal minggu depan. OPCW kemudian akan menulis laporan tentang hasil analisis dan membaginya dengan Inggris.

Delegasi Inggris untuk OPCW menyebut proposal Rusia agar dilakukan penyelidikan bersama terhadap serangan racun terhadap bekas mata-mata Rusia, Sergei Skripal, di Inggris, "sesat."

Pada gilirannya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa Moskow belum menerima kesimpulan dari laboratorium pemerintah Inggris di Porton Down tentang kasus Skripal.

Agen intelijen Inggris Sergei Skripal dan putrinya Yulia terkena zat berbahaya, yang diklaim oleh otoritas Inggris zat saraf kelas Novichok, pada 4 Maret. Pihak berwenang Inggris mengklaim bahwa Rusia terlibat dalam kasus ini, karena Zat A234 diduga dikembangkan di Uni Soviet.

Pihak Rusia telah membantah tuduhan tersebut dan menawarkan bantuan kepada London dalam penyelidikan keracunan Skripal. Namun, Inggris menolak proposal bantuan tersebut.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5646 seconds (0.1#10.140)