Rusia Uji Coba Roket, Wilayah Udara Laut Baltik Ditutup
A
A
A
RIGA - Rusia mulai melakukan uji coba roket pada hari Rabu kemarin di Laut Baltik. Aksi Rusia ini memicu kekhawatiran Latvia yang mengatakan uji coba itu telah memaksa sebagian wilayah udara komersil Laut Baltik ditutup.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari Senin bahwa Armada Baltik, yang berbasis di Kaliningrad, sedang mempersiapkan latihan rutin di Laut Baltik, termasuk latihan menembak untuk berlatih memukul target udara dan laut.
"Ini adalah demonstrasi kekuatan," kata Perdana Menteri Latvia Maris Kucinskis.
"Sulit untuk memahami bahwa itu bisa terjadi begitu dekat dengan negara (kita)," sambungnya seperti disitir dari Reuters, Kamis (5/4/2018).
Latvia mengatakan latihan Rusia tidak pernah terjadi begitu dekat dengan wilayahnya. Kucinskis mencatat bahwa keputusan untuk menguji begitu dekat dengan perairan Latvia datang setelah pengusiran Barat para diplomat Rusia bulan lalu, yang terbesar sejak Perang Dingin.
Para diplomat diusir setelah serangan agen saraf pada 4 Maret terhadap mantan agen ganda Rusia dan putrinya di Salisbury, Inggris.
Uji coba dilakukan di zona ekonomi eksklusif Latvia, kata para pejabat, wilayah laut di luar wilayah perairan Latvia di mana negara anggota NATO itu memiliki hak ekonomi khusus, serta lebih jauh ke barat di Laut Baltik.
Para pejabat Latvia mengatakan Rusia tidak melanggar aturan internasional dan berhak untuk melakukan latihan. Namun kementerian pertahanan Latvia memanggil atase militer Rusia untuk menyatakan keprihatinannya.
Rusia mengatakan sedang menguji pasukannya setelah musim dingin.
"Latihan berlangsung selama tiga hari di kawasan di mana ada lalu lintas penerbangan yang sangat intensif, dan mengingat segala sesuatu yang terjadi dalam hubungan antara Barat dan Rusia, saya pikir itu adalah tindakan yang agak provokatif," kata duta besar Latvia untuk Rusia, Maris Riekstins.
Riga telah menutup beberapa wilayah udaranya selama tiga hari uji coba, dan Swedia juga mengeluarkan peringatan untuk lalu lintas laut sipil. Swedia mengatakan mungkin akan ada penundaan dan gangguan terhadap lalu lintas udara sipil.
Tes rudal dan latihan militer mengikuti latihan perang terbesar Rusia pada September lalu, yang membentang dari Laut Baltik ke Laut Hitam. Latihan itu membuat Barat takut karena skala, ruang lingkup, dan apa yang dikatakan NATO adalah kurangnya transparansi.
Pada saat ketegangan Timur-Barat yang tinggi, para pejabat NATO khawatir bahwa setiap kecelakaan yang melibatkan senjata militer dan kapal atau pesawat sipil bisa memicu konflik yang lebih luas.
Di Ottawa, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi akan memantau uji coba itu dengan cermat, sambil mencatat bahwa setiap negara memiliki hak untuk melakukan latihan militer.
"Kami tetap waspada dan kami juga meningkatkan kesiapan pasukan kami, terutama di kawasan Baltik," katanya kepada wartawan setelah bertemu Perdana Menteri Justin Trudeau.
Moskow menuduh NATO mengobarkan propaganda anti-Rusia.
Baca juga:
Pentagon: Uji Rudal Jelajah Bertenaga Nuklir Rusia Gagal
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari Senin bahwa Armada Baltik, yang berbasis di Kaliningrad, sedang mempersiapkan latihan rutin di Laut Baltik, termasuk latihan menembak untuk berlatih memukul target udara dan laut.
"Ini adalah demonstrasi kekuatan," kata Perdana Menteri Latvia Maris Kucinskis.
"Sulit untuk memahami bahwa itu bisa terjadi begitu dekat dengan negara (kita)," sambungnya seperti disitir dari Reuters, Kamis (5/4/2018).
Latvia mengatakan latihan Rusia tidak pernah terjadi begitu dekat dengan wilayahnya. Kucinskis mencatat bahwa keputusan untuk menguji begitu dekat dengan perairan Latvia datang setelah pengusiran Barat para diplomat Rusia bulan lalu, yang terbesar sejak Perang Dingin.
Para diplomat diusir setelah serangan agen saraf pada 4 Maret terhadap mantan agen ganda Rusia dan putrinya di Salisbury, Inggris.
Uji coba dilakukan di zona ekonomi eksklusif Latvia, kata para pejabat, wilayah laut di luar wilayah perairan Latvia di mana negara anggota NATO itu memiliki hak ekonomi khusus, serta lebih jauh ke barat di Laut Baltik.
Para pejabat Latvia mengatakan Rusia tidak melanggar aturan internasional dan berhak untuk melakukan latihan. Namun kementerian pertahanan Latvia memanggil atase militer Rusia untuk menyatakan keprihatinannya.
Rusia mengatakan sedang menguji pasukannya setelah musim dingin.
"Latihan berlangsung selama tiga hari di kawasan di mana ada lalu lintas penerbangan yang sangat intensif, dan mengingat segala sesuatu yang terjadi dalam hubungan antara Barat dan Rusia, saya pikir itu adalah tindakan yang agak provokatif," kata duta besar Latvia untuk Rusia, Maris Riekstins.
Riga telah menutup beberapa wilayah udaranya selama tiga hari uji coba, dan Swedia juga mengeluarkan peringatan untuk lalu lintas laut sipil. Swedia mengatakan mungkin akan ada penundaan dan gangguan terhadap lalu lintas udara sipil.
Tes rudal dan latihan militer mengikuti latihan perang terbesar Rusia pada September lalu, yang membentang dari Laut Baltik ke Laut Hitam. Latihan itu membuat Barat takut karena skala, ruang lingkup, dan apa yang dikatakan NATO adalah kurangnya transparansi.
Pada saat ketegangan Timur-Barat yang tinggi, para pejabat NATO khawatir bahwa setiap kecelakaan yang melibatkan senjata militer dan kapal atau pesawat sipil bisa memicu konflik yang lebih luas.
Di Ottawa, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi akan memantau uji coba itu dengan cermat, sambil mencatat bahwa setiap negara memiliki hak untuk melakukan latihan militer.
"Kami tetap waspada dan kami juga meningkatkan kesiapan pasukan kami, terutama di kawasan Baltik," katanya kepada wartawan setelah bertemu Perdana Menteri Justin Trudeau.
Moskow menuduh NATO mengobarkan propaganda anti-Rusia.
Baca juga:
Pentagon: Uji Rudal Jelajah Bertenaga Nuklir Rusia Gagal
(ian)