Al-Shabaab Serang Pangkalan Uni Afrika di Somalia
A
A
A
MOGADISHU - Gerilyawan al-Shabaab terlibat baku tembak dengan pasukan Uni Afrika (UA) selama berjam-jam setelah meledakkan sebuah bom mobil di luar pangkalan pasukan gabungan Afrika itu. Demikian pernyataan polisi dan militer Somalia serta kelompok militan itu.
Militan al-Shabaab menyerang markas penjaga perdamaian UA di kota Bulamarer, 130 kilometer barat daya Ibu Kota Mogadishu. Menurut penduduk daerah itu, serangan itu dilakukan sekitar pukul 9 pagi waktu setempat.
Sejak mundur dari Mogadishu pada 2011, kelompok yang terkait dengan al-Qaida ini juga kehilangan kendali atas sebagian besar desa dan kota di Somalia. Namun, mereka masih masih mempertahankan kehadiran yang kuat di daerah di luar Ibu Kota.
Mayor Angkatan Darat Somalia Farah Osman, yang ditempatkan di dekat markas AMISOM (Misi Uni Afrika di Somalia) mengatakan militan awalnya meledakkan dua bom mobil bunuh diri yang menabrak satu kendaraan UA dan satu kendaraan militer Somalia, .
"Kemudian sejumlah besar pejuang al-Shabaab mulai menembak dari bawah pepohonan. Itu adalah pertempuran yang mengerikan," katanya, menambahkan jumlah korban yang belum diketahui seperti dikutip dari Reuters, Senin (2/4/2018).
Sementara wakil gubernur wilayah Lower Shabelle tempat markas itu berada, Ali Nur mengatakan, gerilyawan yang berjalan kaki kemudian menyerang desa-desa di dekatnya. "Mereka dipukul mundur, tetapi semua serangan ini dihentikan untuk bala bantuan," katanya.
Seorang juru bicara al-Shabaab, Abdiasis Abu Musab, mengatakan 14 dari anggota kelompoknya dan 59 pasukan AMISOM tewas dalam insiden itu.
Namun Nur, seorang pejabat pemerintah, mengatakan tidak ada tentara dari Somalia yang tewas dan tidak yakin apakah pasukan AMISOM terbunuh.
Seorang polisi yang ditempatkan di kota terdekat juga mengatakan dua bom mobil meledak di luar markas sebelum para pejuang al-Shabaab masuk.
Mayor Nur Ali mengatakan bahwa pasukan Somalia dan AMISOM menyerang al-Shabaab di daerah pedesaan dekat pangkalan itu pada Sabtu malam.
"Kemudian al-Shabaab menyerang pagi ini sebagai pembalasan," katanya.
Somalia telah terperosok dalam perang sipil sejak 1991.
Militan al-Shabaab menyerang markas penjaga perdamaian UA di kota Bulamarer, 130 kilometer barat daya Ibu Kota Mogadishu. Menurut penduduk daerah itu, serangan itu dilakukan sekitar pukul 9 pagi waktu setempat.
Sejak mundur dari Mogadishu pada 2011, kelompok yang terkait dengan al-Qaida ini juga kehilangan kendali atas sebagian besar desa dan kota di Somalia. Namun, mereka masih masih mempertahankan kehadiran yang kuat di daerah di luar Ibu Kota.
Mayor Angkatan Darat Somalia Farah Osman, yang ditempatkan di dekat markas AMISOM (Misi Uni Afrika di Somalia) mengatakan militan awalnya meledakkan dua bom mobil bunuh diri yang menabrak satu kendaraan UA dan satu kendaraan militer Somalia, .
"Kemudian sejumlah besar pejuang al-Shabaab mulai menembak dari bawah pepohonan. Itu adalah pertempuran yang mengerikan," katanya, menambahkan jumlah korban yang belum diketahui seperti dikutip dari Reuters, Senin (2/4/2018).
Sementara wakil gubernur wilayah Lower Shabelle tempat markas itu berada, Ali Nur mengatakan, gerilyawan yang berjalan kaki kemudian menyerang desa-desa di dekatnya. "Mereka dipukul mundur, tetapi semua serangan ini dihentikan untuk bala bantuan," katanya.
Seorang juru bicara al-Shabaab, Abdiasis Abu Musab, mengatakan 14 dari anggota kelompoknya dan 59 pasukan AMISOM tewas dalam insiden itu.
Namun Nur, seorang pejabat pemerintah, mengatakan tidak ada tentara dari Somalia yang tewas dan tidak yakin apakah pasukan AMISOM terbunuh.
Seorang polisi yang ditempatkan di kota terdekat juga mengatakan dua bom mobil meledak di luar markas sebelum para pejuang al-Shabaab masuk.
Mayor Nur Ali mengatakan bahwa pasukan Somalia dan AMISOM menyerang al-Shabaab di daerah pedesaan dekat pangkalan itu pada Sabtu malam.
"Kemudian al-Shabaab menyerang pagi ini sebagai pembalasan," katanya.
Somalia telah terperosok dalam perang sipil sejak 1991.
(ian)