Rusia Sangkal Serang Sipil Ghouta Timur Pakai Bom Pembakar
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia menyangkal laporan para aktivis pro-oposisi Suriah bahwa militer Moskow menyerang warga sipil di Ghouta Timur dengan bom pembakar. Kementerian itu menegaskan bahwa Moskow tidak akan melakukan seperti yang dilakukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS).
”Pesawat Rusia tidak menyerang daerah pemukiman di Ghouta Timur dan, apalagi menggunakan amunisi pembakar, tidak seperti koalisi internasional pimpinan AS,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
Menurut kementerian tersebut, laporan yang menyudutkan Moskow itu berasal dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dan kelompok White Helmets.
”(Laporan) itu adalah kebohongan yang mencolok,” kata kementerian itu dengan menyebut kedua kelompok tersebut sebagai penipu yang mengambil keuntungan dari kesedihan rakyat Suriah.
Sebelumnya, Observatorium yang berbasis di Inggris mengklaim bahwa serangan udara Rusia dan bom pembakar membunuh warga sipil di ruang bawah tanah di Kota Arbin, Ghouta Timur, pada hari Kamis. Para korban dilaporkan tewas karena lemas.
Kelompok White Helmets juga merilis rekaman tentang apa yang mereka sebut sebagai akibat serangan udara Rusia.
Masih menurut Kementerian Pertahanan Rusia, warga sipil yang melarikan diri dari Ghouta Timur melalui koridor kemanusiaan mengatakan bahwa kelompok White Helmets hanya beroperasi di daerah yang dikuasai oleh kelompok teroris Al-Nusra dan tidak pernah memberikan bantuan kepada penduduk sipil.
”Hal yang sama dikonfirmasi oleh perwakilan dari oposisi bersenjata, yang membuat keputusan untuk meninggalkan Ghouta Timur ke zona de-eskalasi di Idlib,” imbuh kementerian tersebut, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (24/3/2018).
”Dengan mempertimbangkan fakta-fakta ini, kesiapan buta dari beberapa media Eropa untuk melaporkan informasi palsu dengan mengacu pada White Helmets sekali lagi menyebabkan kebingungan kami.”
White Helmets yang didanai masyarakat internasional telah lama dipuji sebagai pahlawan oleh media mainstream Barat. Melalui film dokumenter Netflix, kelompok itu dipuji sebagai relawan sipil tak bersenjata dan netral. Film dokumenter itu bahkan membuat mereka memenangkan Oscar.
”Pesawat Rusia tidak menyerang daerah pemukiman di Ghouta Timur dan, apalagi menggunakan amunisi pembakar, tidak seperti koalisi internasional pimpinan AS,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
Menurut kementerian tersebut, laporan yang menyudutkan Moskow itu berasal dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dan kelompok White Helmets.
”(Laporan) itu adalah kebohongan yang mencolok,” kata kementerian itu dengan menyebut kedua kelompok tersebut sebagai penipu yang mengambil keuntungan dari kesedihan rakyat Suriah.
Sebelumnya, Observatorium yang berbasis di Inggris mengklaim bahwa serangan udara Rusia dan bom pembakar membunuh warga sipil di ruang bawah tanah di Kota Arbin, Ghouta Timur, pada hari Kamis. Para korban dilaporkan tewas karena lemas.
Kelompok White Helmets juga merilis rekaman tentang apa yang mereka sebut sebagai akibat serangan udara Rusia.
Masih menurut Kementerian Pertahanan Rusia, warga sipil yang melarikan diri dari Ghouta Timur melalui koridor kemanusiaan mengatakan bahwa kelompok White Helmets hanya beroperasi di daerah yang dikuasai oleh kelompok teroris Al-Nusra dan tidak pernah memberikan bantuan kepada penduduk sipil.
”Hal yang sama dikonfirmasi oleh perwakilan dari oposisi bersenjata, yang membuat keputusan untuk meninggalkan Ghouta Timur ke zona de-eskalasi di Idlib,” imbuh kementerian tersebut, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (24/3/2018).
”Dengan mempertimbangkan fakta-fakta ini, kesiapan buta dari beberapa media Eropa untuk melaporkan informasi palsu dengan mengacu pada White Helmets sekali lagi menyebabkan kebingungan kami.”
White Helmets yang didanai masyarakat internasional telah lama dipuji sebagai pahlawan oleh media mainstream Barat. Melalui film dokumenter Netflix, kelompok itu dipuji sebagai relawan sipil tak bersenjata dan netral. Film dokumenter itu bahkan membuat mereka memenangkan Oscar.
(mas)