Putin Terpilih Lagi, AS Siap Bekerja Sama dengan Rusia
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) siap untuk bekerja sama dengan Rusia setelah Presiden Vladimir Putin terpilih kembali dalam pemilu. Demikian pernyataan yang dikeluarkan Menteri Pertahanan AS, James Mattis.
"Kami selalu bersedia bekerja sama dengan Rusia jika memungkinkan," kata Mattis kepada wartawan di Pentagon saat ditanya apakah ia mengharapkan perbaikan dalam hubungan setelah Putin terpilih kembali.
Pada saat yang sama, Kepala Pertahanan AS itu menyatakan penyesalannya bahwa Rusia telah memilih untuk menjadi pesaing strategis AS. Ia menyebutkan sebagai contoh serangan racun yang baru-baru ini terjadi terhadap mantan mata-mata Sergei Skripal dan masalah Crimea.
“Ini terus berlanjut. Jadi kami terbuka untuk kerja sama. Pada saat yang sama, kami akan membela institusi demokrasi kami dan mitra NATO," kata Mattis seperti disitir dari Sputnik, Rabu (21/3/2018).
Pada tanggal 4 Maret lalu, Skripal, yang diadili di Rusia karena menyampaikan informasi penting kepada dinas intelijen Inggris MI6, dan putrinya ditemukan tak sadarkan diri di bangku di sebuah pusat perbelanjaan di Salisbury. London mengklaim bahwa bahan kimia yang digunakan untuk meracuni keduanya dibuat di Rusia.
Sebelumnya, juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengancam mengambil tindakan melawan Rusia mengenai kasus Skripal, memberikan dukungan atas keputusan pemerintah Inggris untuk mengusir diplomat Rusia.
"Kami selalu bersedia bekerja sama dengan Rusia jika memungkinkan," kata Mattis kepada wartawan di Pentagon saat ditanya apakah ia mengharapkan perbaikan dalam hubungan setelah Putin terpilih kembali.
Pada saat yang sama, Kepala Pertahanan AS itu menyatakan penyesalannya bahwa Rusia telah memilih untuk menjadi pesaing strategis AS. Ia menyebutkan sebagai contoh serangan racun yang baru-baru ini terjadi terhadap mantan mata-mata Sergei Skripal dan masalah Crimea.
“Ini terus berlanjut. Jadi kami terbuka untuk kerja sama. Pada saat yang sama, kami akan membela institusi demokrasi kami dan mitra NATO," kata Mattis seperti disitir dari Sputnik, Rabu (21/3/2018).
Pada tanggal 4 Maret lalu, Skripal, yang diadili di Rusia karena menyampaikan informasi penting kepada dinas intelijen Inggris MI6, dan putrinya ditemukan tak sadarkan diri di bangku di sebuah pusat perbelanjaan di Salisbury. London mengklaim bahwa bahan kimia yang digunakan untuk meracuni keduanya dibuat di Rusia.
Sebelumnya, juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengancam mengambil tindakan melawan Rusia mengenai kasus Skripal, memberikan dukungan atas keputusan pemerintah Inggris untuk mengusir diplomat Rusia.
(ian)