Lebanon Siap Ladeni Agresi Israel
Lebanon Siap Ladeni Agresi Israel
A
A
A
BEIRUT - Panglima Angkatan Bersenjata Lebanon mengatakan pihaknya siap untuk mencegah agresi Israel dan mempertahankan kedaulatan negara tersebut. Hubungan kedua negara dalam beberapa waktu terakhir tengah memanas seiring niatan Israel membangun tembuk di perbatasan.
"Angkatan bersenjata tetap teguh dalam penolakan mereka untuk mengizinkan Israel membangun tembok perbatasan di wilayah Lebanon, kata Jenderal Joseph Aoun seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (8/3/2018).
Ia mengatakan bahwa Dewan Pertahanan Tertinggi Lebanon telah menekankan hak negara tersebut untuk mempertahankan perbatasan darat dan lautnya. Ia pun menegaskan jika tentara siap untuk menjalankan tugas ini di lapangan.
Sejak awal Februari, Israel telah membangun tembok di sepanjang perbatasannya dengan Lebanon. Negara Zionis itu mengklaim bahwa mereka berada di belakang "garis biru" sementara yang dibuat oleh PBB untuk membatasi penarikan Israel dari Libanon selatan pada tahun 2000.
Namun Beirut telah mengkonfirmasi bahwa tembok tersebut melewati tanah yang dikatakan sebagai milik Lebanon namun terletak di garis Israel.
Ketegangan antara Lebanon dan Israel juga meningkat karena klaim kedaulatan Tel Aviv atas ladang minyak dan gas lepas pantai yang dikenal sebagai Blok 9 di Laut Tengah. Lebanon menegaskan bahwa pihaknya memiliki blok tersebut.
Aoun menambahkan bahwa tentara Lebanon telah memperketat kontrol atas perbatasan negara tersebut untuk mencegah infiltrasi militan dan penyelundupan senjata dan barang gelap, sedang mengejar sel-sel teroris dan elemen yang mencurigakan, dan akan segera melakukan intervensi untuk menyelesaikan pelanggaran keamanan.
Dia juga menunjukkan bahwa tentara menutup semua penyeberangan ilegal di perbatasan timurnya dengan Suriah.
Pada bulan Agustus, tentara Lebanon melancarkan serangan besar - yang dijuluki Operasi Jaroud Arsal - yang ditujukan untuk memerangi gerilyawan ISIS dari daerah pegunungan di dekat perbatasan Suriah.
Pada bulan September, tentara Lebanon yang didukung oleh pejuang Hizbullah merebut kota perbatasan Jaroud Arsal dari ISIS.
"Angkatan bersenjata tetap teguh dalam penolakan mereka untuk mengizinkan Israel membangun tembok perbatasan di wilayah Lebanon, kata Jenderal Joseph Aoun seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (8/3/2018).
Ia mengatakan bahwa Dewan Pertahanan Tertinggi Lebanon telah menekankan hak negara tersebut untuk mempertahankan perbatasan darat dan lautnya. Ia pun menegaskan jika tentara siap untuk menjalankan tugas ini di lapangan.
Sejak awal Februari, Israel telah membangun tembok di sepanjang perbatasannya dengan Lebanon. Negara Zionis itu mengklaim bahwa mereka berada di belakang "garis biru" sementara yang dibuat oleh PBB untuk membatasi penarikan Israel dari Libanon selatan pada tahun 2000.
Namun Beirut telah mengkonfirmasi bahwa tembok tersebut melewati tanah yang dikatakan sebagai milik Lebanon namun terletak di garis Israel.
Ketegangan antara Lebanon dan Israel juga meningkat karena klaim kedaulatan Tel Aviv atas ladang minyak dan gas lepas pantai yang dikenal sebagai Blok 9 di Laut Tengah. Lebanon menegaskan bahwa pihaknya memiliki blok tersebut.
Aoun menambahkan bahwa tentara Lebanon telah memperketat kontrol atas perbatasan negara tersebut untuk mencegah infiltrasi militan dan penyelundupan senjata dan barang gelap, sedang mengejar sel-sel teroris dan elemen yang mencurigakan, dan akan segera melakukan intervensi untuk menyelesaikan pelanggaran keamanan.
Dia juga menunjukkan bahwa tentara menutup semua penyeberangan ilegal di perbatasan timurnya dengan Suriah.
Pada bulan Agustus, tentara Lebanon melancarkan serangan besar - yang dijuluki Operasi Jaroud Arsal - yang ditujukan untuk memerangi gerilyawan ISIS dari daerah pegunungan di dekat perbatasan Suriah.
Pada bulan September, tentara Lebanon yang didukung oleh pejuang Hizbullah merebut kota perbatasan Jaroud Arsal dari ISIS.
(ian)
Explore More