Kapal Induk AS Kunjungi Vietnam, Jadi Pesan untuk China

Senin, 05 Maret 2018 - 08:22 WIB
Kapal Induk AS Kunjungi...
Kapal Induk AS Kunjungi Vietnam, Jadi Pesan untuk China
A A A
HANOI - Untuk pertama kalinya sejak berakhirnya Perang Vietnam, kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Carl Vinson, dijadwalkan berkunjung ke pelabuhan di Vietnam pada hari Senin (5/3/2018). Militer Washington menyebut kunjungan kapal induk itu merupakan langkah besar dan bersejarah.

Kehadiran USS Carl Vinson di negara yang pernah jadi musuh AS ini juga menjadi “pesan” bagi China bahwa telah terjadi pergeseran signifikan dalam peta geopolitik di kawasan Asia.

Kapal induk tersebut akan berlabuh di Danang, kota pelabuhan utama Vietnam yang berfungsi sebagai pos pementasan utama untuk usaha perang Amerika di negara tersebut.

”Ini adalah langkah yang cukup besar dan bersejarah, karena sebuah kapal induk belum berada di sini selama 40 tahun,” kata Laksamana Muda John V. Fuller, komandan armada tempur USS Carl Vinson.

”Kami berharap untuk melanjutkan isu yang sama yang selalu kami miliki,” ujarnya. ”Dan ini untuk mempromosikan keamanan, stabilitas dan kemakmuran di wilayah ini,” lanjut dia, seperti dikutip New York Times.

Kedatangan kapal dengan 5.500 pelaut akan menandai kehadiran kontingen besar tentara Amerika untuk pertama kalinya di tanah Vietnam sejak pasukan terakhir Amerika mengundurkan diri dari negara itu pada 1975.

Selama sebulan ini, kapal USS Carl Vinson telah ditempatkan di Laut CHina Selatan, salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia. Enam negara telah mengajukan klaim atas berbagai fitur di Laut China Selatan yang saling tumpang tindih.

Dalam beberapa tahun terakhir, Vietnam, khususnya, telah melakukan diplomasi dengan hati-hati saat China melakukan reklamasi kawasan sengketa di Laut China Selatan. Pemerintah Vietnam menegaskan bahwa kebijakan luar negerinya ingin menjalin hubungan pertemanan secara luas dengan negara manapun.

Namun, seorang pakar menilai kesepakatan Hanoi untuk menerima kunjungan kapal induk Washington sebagai pesan khusus kepada China terkait sengketa maritim di Laut China Selatan.

”Kesepakatan Hanoi untuk kunjungan kapal induk menunjukkan kecemasan Vietnam tentang apa yang akan dilakukan China selanjutnya di Laut China Selatan,” kata Murray Hiebert, pakar senior untuk Program Asia Tenggara di Pusat Studi Strategis dan Internasional.

”AS adalah orang terakhir yang berdiri di mana Hanoi dapat mencari dukungan dalam sengketa Laut China Selatan.”

Meskipun AS bukan pihak yang bersengketa di Laut China Selatan, Angkatan Laut Washington menggambarkan penempatan kapal induknya sebagai hal penting untuk memastikan keamanan maritim dan memelihara kondisi yang menyebabkan ekspansi ekonomi Asia pasca-Perang Dunia ke-2.

”Ini adalah lingkungan yang stabil dimana Anda memiliki kemampuan untuk benar-benar memicu pertumbuhan ekonomi,” kata Fuller. ”Saya pikir kita telah membantu menciptakan lingkungan yang memungkinkan pertumbuhan 70 tahun.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9875 seconds (0.1#10.140)