Dipulangkan, Jasad Pilot Jet Rusia yang Ditembak Jatuh Dicap Pahlawan
A
A
A
MOSKOW - Jasad Mayor Roman Filipov, pilot jet tempur Su-25 yang ditembak jatuh milisi di Suriah telah ditemukan dan dipulangkan ke Rusia. Kementerian Pertahanan Rusia menganggap Filipov sebagai pahlawan.
Menurut kementerian itu, Filipov tewas karena meledakkan diri dengan granat ketimbang dibunuh para milisi di Idlib, Suriah. Klaim ini bertolak belakang dengan klaim kelompok milisi Suriah bahwa pilot tersebut dieksekusi setelah mendarat dari jet tempur yang ditembak.
”Intelijen militer Rusia, bekerja sama dengan rekan-rekannya di Turki, telah memulangkan tubuh pilot Mayor Roman Filipov, yang secara heroik meninggal di Suriah pada 3 Februari,” kata Kementerian tersebut, hari Selasa seperti dikutip Russia Today.
Pemakaman militer akan berlangsung di kota asalnya, Voronezh, pada Kamis (8/2/2018) besok. Hal itu sesuai dengan keinginan keluarganya.
Baca Juga: Teka-teki Pemasok MANPADS untuk Tembak Jatuh Jet Rusia di Suriah
Seperti diberitakan sebelumnya, jet tempur Su-25 yang diterbangkan Filipov ditembak jatuh kelompok militan di Provinsi Idlib, Suriah, pada hari Sabtu. Pesawat jet tempur itu diduga dihantam rudal “pencari panas” yang ditembakkan oleh sistem pertahanan udara portabel (MANPADS).
Jenis amunisi yang tepat belum diketahui, karena lokasi insiden berada di bawah kendali kelompok militan. Kementerian tersebut mengatakan bahwa kelompok teroris Front Al-Nusra, yang juga dikenal sebagai Tahrir Al-Sham, mengendalikan wilayah tersebut.
Mayor Filipov tetap berada di udara cukup lama untuk melaporkan serangan tersebut ke komandonya. Dia kemudian harus mengeluarkan dirinya sendiri dari jet tempur yang ditembak, sebelum akhirnya mendarat di wilayah yang dikuasai para milisi Suriah.
Para milisi mengejar pilot tersebut saat mendarat dan meluncurkan tembakan. Kejadian ini terkonfirmasi oleh video berjudul “IDLIB+” yang diunggah kelompok milisi Suriah di YouTube beberapa jam setelah insiden. Namun, versi Kementerian Pertahanan Rusia, dengan kondisi luka parah dan dikepung para milisi, Filipov memilih meledakkan granat tangan, meneriakkan “Ini untuk anak laki-laki!".
Pilot berusia 34 tahun itu dianugerahi medali “Hero of Russia”, penghargaan tertinggi di negara itu.
Menurut kementerian itu, Filipov tewas karena meledakkan diri dengan granat ketimbang dibunuh para milisi di Idlib, Suriah. Klaim ini bertolak belakang dengan klaim kelompok milisi Suriah bahwa pilot tersebut dieksekusi setelah mendarat dari jet tempur yang ditembak.
”Intelijen militer Rusia, bekerja sama dengan rekan-rekannya di Turki, telah memulangkan tubuh pilot Mayor Roman Filipov, yang secara heroik meninggal di Suriah pada 3 Februari,” kata Kementerian tersebut, hari Selasa seperti dikutip Russia Today.
Pemakaman militer akan berlangsung di kota asalnya, Voronezh, pada Kamis (8/2/2018) besok. Hal itu sesuai dengan keinginan keluarganya.
Baca Juga: Teka-teki Pemasok MANPADS untuk Tembak Jatuh Jet Rusia di Suriah
Seperti diberitakan sebelumnya, jet tempur Su-25 yang diterbangkan Filipov ditembak jatuh kelompok militan di Provinsi Idlib, Suriah, pada hari Sabtu. Pesawat jet tempur itu diduga dihantam rudal “pencari panas” yang ditembakkan oleh sistem pertahanan udara portabel (MANPADS).
Jenis amunisi yang tepat belum diketahui, karena lokasi insiden berada di bawah kendali kelompok militan. Kementerian tersebut mengatakan bahwa kelompok teroris Front Al-Nusra, yang juga dikenal sebagai Tahrir Al-Sham, mengendalikan wilayah tersebut.
Mayor Filipov tetap berada di udara cukup lama untuk melaporkan serangan tersebut ke komandonya. Dia kemudian harus mengeluarkan dirinya sendiri dari jet tempur yang ditembak, sebelum akhirnya mendarat di wilayah yang dikuasai para milisi Suriah.
Para milisi mengejar pilot tersebut saat mendarat dan meluncurkan tembakan. Kejadian ini terkonfirmasi oleh video berjudul “IDLIB+” yang diunggah kelompok milisi Suriah di YouTube beberapa jam setelah insiden. Namun, versi Kementerian Pertahanan Rusia, dengan kondisi luka parah dan dikepung para milisi, Filipov memilih meledakkan granat tangan, meneriakkan “Ini untuk anak laki-laki!".
Pilot berusia 34 tahun itu dianugerahi medali “Hero of Russia”, penghargaan tertinggi di negara itu.
(mas)