Teka-teki Pemasok MANPADS untuk Tembak Jatuh Jet Rusia di Suriah

Senin, 05 Februari 2018 - 10:28 WIB
Teka-teki Pemasok MANPADS...
Teka-teki Pemasok MANPADS untuk Tembak Jatuh Jet Rusia di Suriah
A A A
MOSKOW - Pemasok atau asal dari senjata yang digunakan milisi Suriah untuk menembak jatuh jet tempur Rusia, Su-25, di Idlib masih misterius. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim senjata itu adalah sistem pertahanan udara portabel atau MANPADS.

Sejatinya banyak negara pembuat MANPADS, termasuk Rusia—di era Soviet—dan Amerika Serikat (AS). Turki juga diketahui membuat senjata yang ditembakkan oleh tangan dari darat tersebut.

Data dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menyebutkan, pemerintah Suriah pernah mengimpor lebih dari 16.000 MANPADS dari Rusia termasuk di era Uni Soviet antara tahun 1970 dan 2010. Tak sedikit senjata itu digunakan kelompok oposisi atau pemberontak Suriah dan militan radikal.

AS dengan cepat menolak memasok MANPADS ke kelompok oposisi, meskipun ada klaim reguler mengenai pasokan senjata AS yang jatuh berbagai faksi di Suriah.

Juru bicara Pentagon Eric Pahon mengatakan kepada media Rusia pada hari Sabtu, beberapa jam setelah jet tempur Su-25 ditembak jatuh oleh militan, bahwa AS tidak melengkapi pasukan oposisi di Suriah dengan senjata surface-to-air.

”Di samping oleh, dengan, dan melalui mitra kami di Suriah, AS tetap fokus pada perang melawan ISIS,” katanya.

”AS belum melengkapi pasukan mitra di Suriah dengan senjata surface-to-air dan tidak memiliki niat untuk melakukannya di masa depan,” ujar Pahon.

“Operasi kami secara geografis difokuskan pada operasi tempur yang sedang berlangsung melawan ISIS di Suriah timur. Kami akan menilai keabsahan klaim ini untuk menjamin keamanan mitra lokal kami, saya mengarahkan Anda ke pemerintah Rusia untuk mendapatkan informasi mengenai kejadian ini,” kata Pahon.

Informasi lain menyebutkan, MANPADS warisan rezim Damaskus yang jatuh ke kelompok pemberontak Suriah sudah tidak aktif. ”MANPADS tersedia di Levant (Suriah) dari sejumlah sumber yang berbeda berdasarkan pengiriman saat ini dan juga sistem baterai warisan tidak lagi berfungsi,” kata Dr Theodore Karasik, Penasihat Senior Gulf State Analytics di Washington.

Turki, melalui Rocketsan, juga memproduksi MANPADS untuk dijual di pasar internasional. “Namun mereka menyerahkan senjata ini ke banyak pasukan oposisi Suriah, seperti Tentara Pembebasan Suriah di sekitar Idlib,” katanya.

Menurut Douglas Barrie, peneliti senior untuk kedirgantaraan militer di International Institute of Strategic Studies, mengatakan bahwa jet tempur Su-25 telah ditempatkan di Suriah oleh pasukan Rusia untuk memberikan dukungan udara terbuka kepada tentara darat.

”Seperti itu dirancang untuk menjadi pertempuran yang merusak toleran,” kata Barrie kepada Al Arabiya English.

”Pada tingkat rendah, pesawat terlepas dari kemampuannya terhadap tembakan di darat, tetap rentan diserang,” tambahnya.

Namun, ujar dia, jika kehilangan pesawat ini hanya disebabkan oleh senjata portable tunggal surface-to-air, itu akan menjadi perhatian orang-orang Rusia.

"Ini akan menyarankan kegagalan tindakan kontra defensif pesawat untuk mengalahkan rudal yang dipandu inframerah, pada momen ini,” katanya.

Peneliti Eric Woods mengatakan, di Suriah ada 19 kelompok telah terbukti mengakuisisi MANPADS. Dalam artikelnya yang dipublikasikan, “Proliferation of MANPADS in Syria - Relevant Actors and Applicable Treaties for Policymakers” Woods mengidentifikasi 19 kelompok yang setengahnya didukung oleh Turki, sementara separuh lainnya oleh AS.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5897 seconds (0.1#10.140)