Aceh Wajibkan Pramugari Berjibab, AirAsia Pilih Tugaskan Pramugara
A
A
A
PETALING JAYA - Maskapai penerbangan Malaysia, AirAsia, memilih akan menugaskan pramugara untuk penerbangan ke dan dari Aceh. Opsi itu diambil setelah provinsi di Indonesia itu mewajibkan jilbab untuk setiap pramugari yang tiba di wilayah tersebut.
”AirAsia memahami peraturan yang diberlakukan oleh otoritas wilayah Aceh. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa operasi kami sesuai dengan itu,” kata maskapai AirAsia dalam sebuah pernyataan pada Kamis (1/2/2018).
”Untuk saat ini, semua penerbangan AirAsia dari dan ke Aceh akan dioperasikan oleh awak kabin pria,” lanjut pernyataan AirAsia yang dikutip The Star.
Sebelumnya, otoritas berwenang Aceh mengirimkan surat kepada operator maskapai Indonesia; Garuda Indonesia, dan maskapai lainnya seperti AirAsia dan Firefly. Surat itu berupa pemberitahuan aturan wajib jilbab untuk pramugari ketika tiba di wilayah Aceh.
CEO Firefly Ignatius Ong mengatakan bahwa maskapai penerbangan hanya dapat menugaskan awak pria atau pun awak non-Muslim dalam penerbangannya ke wilayah otonomi Indonesia tersebut.
Ong juga mengatakan bahwa maskapai penerbangan sedang mempertimbangkan untuk menambahkan lapisan pakaian tambahan pada seragam pramugari.
”Kami masih menilai situasi. Belum ada keputusan konkrit yang dibuat,” katanya.
AirAsia dan Firefly adalah maskapai penerbangan utama yang mengoperasikan penerbangan ke Banda Aceh.
Nangroe Aceh Darussalam merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang telah menerapkan hukum Islam atau syariah Islam.
”AirAsia memahami peraturan yang diberlakukan oleh otoritas wilayah Aceh. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa operasi kami sesuai dengan itu,” kata maskapai AirAsia dalam sebuah pernyataan pada Kamis (1/2/2018).
”Untuk saat ini, semua penerbangan AirAsia dari dan ke Aceh akan dioperasikan oleh awak kabin pria,” lanjut pernyataan AirAsia yang dikutip The Star.
Sebelumnya, otoritas berwenang Aceh mengirimkan surat kepada operator maskapai Indonesia; Garuda Indonesia, dan maskapai lainnya seperti AirAsia dan Firefly. Surat itu berupa pemberitahuan aturan wajib jilbab untuk pramugari ketika tiba di wilayah Aceh.
CEO Firefly Ignatius Ong mengatakan bahwa maskapai penerbangan hanya dapat menugaskan awak pria atau pun awak non-Muslim dalam penerbangannya ke wilayah otonomi Indonesia tersebut.
Ong juga mengatakan bahwa maskapai penerbangan sedang mempertimbangkan untuk menambahkan lapisan pakaian tambahan pada seragam pramugari.
”Kami masih menilai situasi. Belum ada keputusan konkrit yang dibuat,” katanya.
AirAsia dan Firefly adalah maskapai penerbangan utama yang mengoperasikan penerbangan ke Banda Aceh.
Nangroe Aceh Darussalam merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang telah menerapkan hukum Islam atau syariah Islam.
(mas)