Prancis Tangkap Cucu Pendiri Ikhwanul Muslimin terkait Pemerkosaan
A
A
A
PARIS - Pihwak berwenang Prancis menangkap dan menahan cendekiawan Muslim Tariq Ramadan atas tuduhan memperkosa seorang penulis Prancis bernama Henda Ayari. Ramadan yang merupakan profesor Universitas Oxford itu merupakan cucu pendiri Ikhwanum Muslimin Hasan al-Banna.
Sejumlah tuduhan pemerkosaan yang dilaporkan sejak November tahun lalu membuat Ramadan diberhentikan oleh universitas top dunia itu.
Ramadan yang merupakan peneliti senior di St. Antony's College dituduh menyerang dan memperkosa Ayari di sebuah kamar hotel di Paris pada tahun 2012. Serangan terjadi usai Ramadan menyampaikan ceramah.
”Dia benar-benar melemparkan dirinya ke saya seperti binatang buas,” kata Ayari kepada stasiun televisi Prancis yang dilansir BBC, Kamis (1/2/2018).
“Dia mencekik saya, saya benar-benar mengira saya sekarat, saya yakin malam itu jika saya terus mendorongnya dia akan membunuh saya.”
Baca Juga: Ayari, Muslimah Liberal yang Klaim Diperkosa Cucu Pendiri Ikhwanul Muslimin
Ramadan diskors dari jabatannya sebagai Profesor Studi Islam Kontemporer oleh Universitas Oxford pada bulan November, tak lama setelah tuduhan terhadapnya menyebar ke publik.
”Universitas secara konsisten telah mengakui beratnya tuduhan terhadap Profesor Ramadan, sambil menekankan pentingnya keadilan dan prinsip keadilan dan proses hukum,” kata Universitas Oxford dalam sebuh pernyataan.
”Cuti yang disepakati tanpa menyiratkan tidak ada anggapan atau penerimaan rasa bersalah dan memungkinkan Profesor Ramadan untuk menanggapi tuduhan yang sangat serius yang dibuat terhadapnya, yang semuanya dia tolak secara kategoris, sekaligus memenuhi perhatian utama kami,” lanjut pernyataan Oxford.
Ramadan juga dituduh melakukan kekerasan seksual terhadap remaja di Swiss selama tahun 1980-an dan 1990-an. Melalui Twitter, Ramada membantah tuduhan tersebut.
“Tuduhan anonim telah dilakukan terhadap saya di Jenewa, menuduh saya menyiksa siswi yang masih di bawah umur hampir 25 tahun yang lalu,” tulis Ramadan melalalui akun Twitter-nya, @TariqRamadan saat tuduhan itu menyebar ke publik.
”Secara kategoris saya menyangkal semua tuduhan itu,” lanjut Ramadan.
Sejumlah tuduhan pemerkosaan yang dilaporkan sejak November tahun lalu membuat Ramadan diberhentikan oleh universitas top dunia itu.
Ramadan yang merupakan peneliti senior di St. Antony's College dituduh menyerang dan memperkosa Ayari di sebuah kamar hotel di Paris pada tahun 2012. Serangan terjadi usai Ramadan menyampaikan ceramah.
”Dia benar-benar melemparkan dirinya ke saya seperti binatang buas,” kata Ayari kepada stasiun televisi Prancis yang dilansir BBC, Kamis (1/2/2018).
“Dia mencekik saya, saya benar-benar mengira saya sekarat, saya yakin malam itu jika saya terus mendorongnya dia akan membunuh saya.”
Baca Juga: Ayari, Muslimah Liberal yang Klaim Diperkosa Cucu Pendiri Ikhwanul Muslimin
Ramadan diskors dari jabatannya sebagai Profesor Studi Islam Kontemporer oleh Universitas Oxford pada bulan November, tak lama setelah tuduhan terhadapnya menyebar ke publik.
”Universitas secara konsisten telah mengakui beratnya tuduhan terhadap Profesor Ramadan, sambil menekankan pentingnya keadilan dan prinsip keadilan dan proses hukum,” kata Universitas Oxford dalam sebuh pernyataan.
”Cuti yang disepakati tanpa menyiratkan tidak ada anggapan atau penerimaan rasa bersalah dan memungkinkan Profesor Ramadan untuk menanggapi tuduhan yang sangat serius yang dibuat terhadapnya, yang semuanya dia tolak secara kategoris, sekaligus memenuhi perhatian utama kami,” lanjut pernyataan Oxford.
Ramadan juga dituduh melakukan kekerasan seksual terhadap remaja di Swiss selama tahun 1980-an dan 1990-an. Melalui Twitter, Ramada membantah tuduhan tersebut.
“Tuduhan anonim telah dilakukan terhadap saya di Jenewa, menuduh saya menyiksa siswi yang masih di bawah umur hampir 25 tahun yang lalu,” tulis Ramadan melalalui akun Twitter-nya, @TariqRamadan saat tuduhan itu menyebar ke publik.
”Secara kategoris saya menyangkal semua tuduhan itu,” lanjut Ramadan.
(mas)