Trump Kutuk Bom Ambulans di Kabul
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengutuk aksi pemboman di Kabul yang menewaskan 95 orang sebagai tindakan tercela. Ia pun meminta dunia untuk bertindak untuk melawan kelompok fundamentalis Islam.
Trump mengatakan bahwa serangan tersebut memperbaharui tekad AS dan mitranya, Afghanistan, untuk memerangi "ideologi jahat" Taliban.
"Kekejaman Taliban tidak akan menang," kata Trump dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.
"Sekarang, semua negara harus mengambil tindakan tegas terhadap Taliban dan infrastruktur teroris yang mendukung mereka," imbuhnya seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (28/1/2018).
Pelaku bom bunuh diri menggunakan ambulans yang dipasangi bahan peledak. Ia kemudian melakukan aksinya di pintu gerbang bekas gedung Kementerian Dalam Negeri.
Polisi di sebuah pos pemeriksaan mengizinkan kendaraan tersebut memasuki jalur yang mengarah ke gedung tersebut setelah pengebom tersebut mengatakan bahwa dia membawa orang sakit ke rumah sakit.
Selain menewaskan 95 orang, serangan yang dilakukan oleh Taliban ini melukai 158 lainnya. Ini adalah serangan terburuk dan paling mematikan sejak 31 Mei. Serangan ini juga terjadi seminggu setelah aksi penyerangan Taliban terhadap hotel Intercontinental di kota yang sama dan menewaskan 22 orang.
Trump mengatakan bahwa serangan tersebut memperbaharui tekad AS dan mitranya, Afghanistan, untuk memerangi "ideologi jahat" Taliban.
"Kekejaman Taliban tidak akan menang," kata Trump dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.
"Sekarang, semua negara harus mengambil tindakan tegas terhadap Taliban dan infrastruktur teroris yang mendukung mereka," imbuhnya seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (28/1/2018).
Pelaku bom bunuh diri menggunakan ambulans yang dipasangi bahan peledak. Ia kemudian melakukan aksinya di pintu gerbang bekas gedung Kementerian Dalam Negeri.
Polisi di sebuah pos pemeriksaan mengizinkan kendaraan tersebut memasuki jalur yang mengarah ke gedung tersebut setelah pengebom tersebut mengatakan bahwa dia membawa orang sakit ke rumah sakit.
Selain menewaskan 95 orang, serangan yang dilakukan oleh Taliban ini melukai 158 lainnya. Ini adalah serangan terburuk dan paling mematikan sejak 31 Mei. Serangan ini juga terjadi seminggu setelah aksi penyerangan Taliban terhadap hotel Intercontinental di kota yang sama dan menewaskan 22 orang.
(ian)