Perancis Serukan Pertemuan Darurat DK PBB Soal Suriah
A
A
A
PARIS - Prancis menyerukan sebuah pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengenai Suriah menyusul peluncuran operasi militer Turki di Afrin. Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Prancis.
"Ghouta, Idlib, Afrin - Prancis meminta sebuah pertemuan mendesak Dewan Keamanan," Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian dalam cuitannya, menambahkan dia berbicara dengan mitranya dari Turki Mevlut Cavusoglu melalui telepon.
"Prancis memperhatikan keamanan Turki, wilayahnya dan perbatasannya, menyerukan kepada pihak berwenang Turki untuk bertindak dengan menahan diri dalam konteks yang sulit dimana situasi kemanusiaan memburuk di beberapa wilayah di Suriah akibat operasi militer yang dilakukan di sana oleh rezim Damaskus dan sekutu-sekutunya," kata Kementerian dalam sebuah pernyataan disitir dari Anadolu, Senin (22/1/2018).
Perancis juga mengutuk "pemboman tanpa pandang bulu" yang menargetkan daerah berpenghuni dan pusat kesehatan yang dipimpin oleh rezim Suriah di provinsi barat laut Idlib dalam beberapa pekan terakhir. Prancis pun menyerukan agar rezim Damaskus segera membuka akses kemanusiaan ke Ghouta timur, di mana 400 ribu warga sipil yang terkepung berada dalam situasi kritis.
Turki meluncurkan operasi militer yang diberinama Operation Olive Branch ke wilayah Afrin, Suriah utara. Operasi militer itu ditujukan kepada pejuang Kurdi, PYG, yang merupakan sekutu Amerika Serikat (AS) dalam perang melawan ISIS. Turki menilai PYG adalah kepanjangan tangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah memberontak selama tiga dekade.
"Ghouta, Idlib, Afrin - Prancis meminta sebuah pertemuan mendesak Dewan Keamanan," Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian dalam cuitannya, menambahkan dia berbicara dengan mitranya dari Turki Mevlut Cavusoglu melalui telepon.
"Prancis memperhatikan keamanan Turki, wilayahnya dan perbatasannya, menyerukan kepada pihak berwenang Turki untuk bertindak dengan menahan diri dalam konteks yang sulit dimana situasi kemanusiaan memburuk di beberapa wilayah di Suriah akibat operasi militer yang dilakukan di sana oleh rezim Damaskus dan sekutu-sekutunya," kata Kementerian dalam sebuah pernyataan disitir dari Anadolu, Senin (22/1/2018).
Perancis juga mengutuk "pemboman tanpa pandang bulu" yang menargetkan daerah berpenghuni dan pusat kesehatan yang dipimpin oleh rezim Suriah di provinsi barat laut Idlib dalam beberapa pekan terakhir. Prancis pun menyerukan agar rezim Damaskus segera membuka akses kemanusiaan ke Ghouta timur, di mana 400 ribu warga sipil yang terkepung berada dalam situasi kritis.
Turki meluncurkan operasi militer yang diberinama Operation Olive Branch ke wilayah Afrin, Suriah utara. Operasi militer itu ditujukan kepada pejuang Kurdi, PYG, yang merupakan sekutu Amerika Serikat (AS) dalam perang melawan ISIS. Turki menilai PYG adalah kepanjangan tangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah memberontak selama tiga dekade.
(ian)