Janggal, Pesawat Mata-mata AS Muncul saat 13 Drone Serang Pangkalan Rusia

Rabu, 10 Januari 2018 - 05:07 WIB
Janggal, Pesawat Mata-mata...
Janggal, Pesawat Mata-mata AS Muncul saat 13 Drone Serang Pangkalan Rusia
A A A
MOSKOW - Militer Rusia mengungkap “kebetulan yang aneh” dalam serangan 13 drone oleh kelompok militan pemberontak terhadap dua pangkalan militer Rusia di Suriah. Kejanggalan itu adalah munculnya pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) di sekitar area serangan.

Keberadaan pesawat P-8 Poseidon Angkatan Laut AS itu terlacak radar militer Rusia.

Ke-13 pesawat nirawak mini menyerbu Pangkalan Udara Khmeimim dan Pangkalan Angkatan Laut Tartus di Suriah pada 5 Januari malam hingga 6 Januari dini hari. Kedua pangkalan itu merupakan rumah bagi pasukan Rusia di Suriah.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, serangan segerombolan kendaraan udara tak berawak (UAV) tersebut berhasil diatasi, di mana belasan drone telah ditembak jatuh tanpa menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan di Pangkalan Udara Khmeimim dan Pangkalan Angkatan Laut di Tartus.

Baca: Dua Pangkalan Militer Rusia di Suriah Diserang 13 Drone

Kementerian itu mengatakan, teknologi canggih digunakan dalam serangan tersebut. Meski mengungkap kejanggalan munculnya pesawat mata-mata AS saat serangan terjadi, Moskow tidak menuduh Washington terlibat.

Menurut kemengerian itu, serangan seperti itu membutuhkan pelatihan di bidang teknik di salah satu negara maju.”Tidak semua orang juga bisa mendapatkan koordinat (serangan) dari data pengawasan luar angkasa,” kata Kementerian Pertahanan Rusia merinci kejanggalan dari serangan 13 drone.

Pesawat pengintai Poseidon Angkatan Laut AS terlacak radar Rusia terbang di atas wilayah antara pangkalan Rusia di Khmeimim dan Tartus selama sekitar empat jam bersamaan dengan durasi serangan beladan pesawat tak berawak tersebut.

Ini untuk pertama kalinya para militan di Suriah menggunakan teknologi canggih dalam pertempuran. “Pesawat tak berawak itu dapat diperoleh hanya dari negara yang memiliki teknologi mutakhir,” lanjut Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip Russia Today, Rabu (10/1/2018).

Sebelumnya, pada hari Selasa, AS mengaku prihatin atas serangan tersebut. Juru bicara Pentagon Mayor Adrian Rankin-Galloway, mengklaim bahwa perangkat dan teknologi tersebut dapat diperoleh dengan mudah di pasar terbuka.”Teknologi UAV komersial ini yang digunakan Islamic State (ISIS) dalam misinya,” katanya.

Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa pasokan militer AS yang ditujukan untuk mendukung milisi “moderat” Suriah berakhir di tangan teroris.
(mas)
Berita Terkait
Amerika Serikat Tuduh...
Amerika Serikat Tuduh Rusia Mengacau Kawasan Mediterania
Amerika Serikat Dituduh...
Amerika Serikat Dituduh sebagai Pencuri Minyak Suriah, Benarkah?
Lavrov: Kehadiran Militer...
Lavrov: Kehadiran Militer AS di Suriah Persulit Upaya Rekonsiliasi
Rusia Sebut Tentara...
Rusia Sebut Tentara AS Coba Hadang Konvoi Militer Mereka di Suriah
Rusia-AS Dilaporkan...
Rusia-AS Dilaporkan Mulai Patroli Bersama di Suriah
Rusia: AS Tolak Hadiri...
Rusia: AS Tolak Hadiri Pertemuan Bahas Situasi Suriah
Berita Terkini
325.000 Orang ikut Unjuk...
325.000 Orang ikut Unjuk Rasa Terbesar Memprotes Kebijakan Korup Pemerintah Serbia
15 menit yang lalu
Disebut sebagai Pahlawan,...
Disebut sebagai Pahlawan, Ribuan Rakyat Filipina Tuntut Pembebasan Duterte
1 jam yang lalu
51 Orang Tewas saat...
51 Orang Tewas saat Kebakaran Klub Malam di Makedonia Utara
2 jam yang lalu
Trump Berlakukan Alien...
Trump Berlakukan Alien Enemies Act, Siapa yang Jadi Target?
3 jam yang lalu
Houthi Bersumpah Balas...
Houthi Bersumpah Balas Serangan Udara AS dan Inggris di Sanaa
4 jam yang lalu
Rayakan Hari Raya Yahudi...
Rayakan Hari Raya Yahudi Purim, Tentara Israel Lakukan Tembakan secara Acak di Gaza
5 jam yang lalu
Infografis
Biden Izinkan Ukraina...
Biden Izinkan Ukraina Serang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved