Fotografer Buat Papan Iklan Tunjukkan Natal Brutal di Yaman
A
A
A
BERLIN - Natal seharusnya menjadi saat yang menyenangkan. Tapi, di sela-sela kesibukan membungkus hadiah dan minum semua anggur, kita bisa dengan mudahnya melupakan perjuangan orang lain.
Seorang fotografer jalanan bertujuan untuk menunjukkan realitas brutal perayaan hari Natal di zona perang. Igor Dobrowski memperlihatkan kehidupan pra dan pasca perang di Yaman. Foto-foto yang ditunjukkan dalam sebuah papan iklan sangat kontras dengan pemandangan Natal yang akrab dengan kehidupan normal. Apa yang ditampilkan oleh Dubrowski adalah kelaparan, anak-anak kurang gizi, dan kehancuran.
Dalam satu foto terlihat seorang ibu lemah tengah mencengkeram anaknya yang mengalami malnutrisi dengan foto kontras tengah mendapatkan hadiah. Foto lain menunjukkan seorang pria memegang kepalanya tak percaya saat ia terbaringduduk di depan reruntuhan sementara gambar lain menampakkan sebuah pohon.
Dubrowski mengatakan penderitaan orang-orang yang tidak bersalah menjadi motivasinya melakukan hal tersebut. Motivasi lain adalah keinginan untuk menunjukkan kengerian yang terlupakan yang sebagian besar menguntungkan pemerintah barat yang menjual peralatan militer untuk menargetkan warga sipil seperti dikutip dari Metro, Rabu (20/12/2017).
Menurut badan amal UNICEF, satu anak meninggal setiap sepuluh menit di Yaman dan setidaknya 4.600 warga sipil terbunuh dalam konflik tersebut. Amnesty International menemukan bahwa sejak Maret 2015, AS dan Inggris telah mentransfer lebih dari USD 5 juta ke Arab Saudi. Dan seperti foto-foto ini, orang-orang Yaman yang menanggung beban pasokan senjata. Dubrowski mengatakan bahwa dia berharap gambar-gambar itu akan 'menimbulkan empati pada orang biasa'.
Fotografer ini pun sengaja membuat papan reklame untuk menyoroti krisis Yaman. Ia mengatakan bahwa Yaman banyak dilupakan di media, dia ingin menarik perhatian pada kenyataan bahwa bahwa di Yaman, orang biasa seperti kita dan anak-anak biasa seperti kita mati di sana dalam jumlah banyak setiap hari.
Yaman adalah salah satu tragedi terbesar abad kedua puluh satu. Inilah kenyataan Natal di zona perang.
Seorang fotografer jalanan bertujuan untuk menunjukkan realitas brutal perayaan hari Natal di zona perang. Igor Dobrowski memperlihatkan kehidupan pra dan pasca perang di Yaman. Foto-foto yang ditunjukkan dalam sebuah papan iklan sangat kontras dengan pemandangan Natal yang akrab dengan kehidupan normal. Apa yang ditampilkan oleh Dubrowski adalah kelaparan, anak-anak kurang gizi, dan kehancuran.
Dalam satu foto terlihat seorang ibu lemah tengah mencengkeram anaknya yang mengalami malnutrisi dengan foto kontras tengah mendapatkan hadiah. Foto lain menunjukkan seorang pria memegang kepalanya tak percaya saat ia terbaringduduk di depan reruntuhan sementara gambar lain menampakkan sebuah pohon.
Dubrowski mengatakan penderitaan orang-orang yang tidak bersalah menjadi motivasinya melakukan hal tersebut. Motivasi lain adalah keinginan untuk menunjukkan kengerian yang terlupakan yang sebagian besar menguntungkan pemerintah barat yang menjual peralatan militer untuk menargetkan warga sipil seperti dikutip dari Metro, Rabu (20/12/2017).
Menurut badan amal UNICEF, satu anak meninggal setiap sepuluh menit di Yaman dan setidaknya 4.600 warga sipil terbunuh dalam konflik tersebut. Amnesty International menemukan bahwa sejak Maret 2015, AS dan Inggris telah mentransfer lebih dari USD 5 juta ke Arab Saudi. Dan seperti foto-foto ini, orang-orang Yaman yang menanggung beban pasokan senjata. Dubrowski mengatakan bahwa dia berharap gambar-gambar itu akan 'menimbulkan empati pada orang biasa'.
Fotografer ini pun sengaja membuat papan reklame untuk menyoroti krisis Yaman. Ia mengatakan bahwa Yaman banyak dilupakan di media, dia ingin menarik perhatian pada kenyataan bahwa bahwa di Yaman, orang biasa seperti kita dan anak-anak biasa seperti kita mati di sana dalam jumlah banyak setiap hari.
Yaman adalah salah satu tragedi terbesar abad kedua puluh satu. Inilah kenyataan Natal di zona perang.
(ian)