Putra Mahkota Saudi Disebut sebagai Pemilik Rumah Termahal di Dunia
A
A
A
NEW YORK - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman disebut media Amerika Serikat (AS) sebagai pemilik Chateau Louis XIV, rumah termahal di dunia. Informasi ini diperoleh dari Paradise Papers, dokumen tentang investasi asing para tokoh dunia yang bocor ke media.
Chateau Louis XIV yang berdiri di Prancis dinobatkan majalah Fortune sebagai rumah termahal di dunia. Properti ini terjual lebih dari USD300 juta (lebih dari Rp4 triliun) dua tahun yang lalu oleh pembeli anonim.
Rumah di area 4,645 meter persegi itu terkenal dengan berbagai simbol kemewahan. Salah satunya air mancur bergagang emas dan patung marmer. Laporan, majalah Fortune dua tahun lalu terputus dengan tidak diketahuinya sang pemilik Chateau Louis XIV.
Namun, New York Times dalam laporannya pada hari Sabtu menyebut putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud itulah sebagai pemiliknya.
Pangeran yang dianggap sebagai “penguasa nyata” Arab Saudi ini dilaporkan telah mengakuisisi istana tersebut melalui sejumlah perusahaan di Perancis dan Luksemburg yang semuanya dimiliki oleh Eight Investment Company, sebuah perusahaan Saudi yang dikelola oleh yayasan pribadi Mohammed bin Salman.
Klaim dalam laporan media AS itu didasarkan pada informasi dari Paradise Papers.
Bocoran ini sangat ironis dengan fakta bahwa Mohammed bin Salman sebagai pemimpin kampanye pembersihan anti-korupsi dan tokoh yang mempromosikan penghematan serta perlindungan aset negaranya.
”Dia telah mencoba untuk membangun citra dirinya sendiri, dengan keberhasilan yang cukup, bahwa dia berbeda, bahwa dia adalah seorang pembaru, setidaknya seorang pembaru sosial, dan bahwa dia tidak korup,” kata Bruce O. Riedel, seorang mantan analis CIA dan penulis, yang dikutip Senin (18/12/2017).
”Dan ini pukulan telak bagi citra itu,” katanya lagi mengacu pada laporan tentang pemilik rumah termahal di dunia itu.
Kerajaan Arab Saudi mengalami defisit sebesar USD79 miliar pada tahun lalu. Untuk mengurangi defisit, Riyadh telah mencoba menerapkan langkah-langkah fiskal, termasuk pemotongan belanja, kenaikan pajak hingga penjualan obligasi.
Istana supermewah yang disebut milik Mohammed bin Salman itu dibangun ulang pada tahun 2009 di Louveciennes, sebelah barat Paris, setelah pengembang Emad Khashoggi membuldozer sebuah istana abad 19 untuk memberi jalan bagi visinya tentang istana bergaya Versaille.
Rumah, yang memiliki gudang anggur, bioskop dan cekungan dengan ruang bawah air yang transparan, sepenuhnya modern. Fasilitas lainnya adalah air mancur, lampu dan pendingin ruangan yang semuanya dikendalikan dari jarak jauh melalui iPhone.
Ada juga 10 kamar tidur mewah di dalamnya. Kolam renang indoor dan outdoor, lapangan squash, dua ballroom dan kelab malam juga tersedia. Tak berlebihan jika majalah Fortune dalam artikelnya pada Desember 2015 menggambarkan properti tersebut sebagai rumah paling mahal di dunia.
Pemerintah Arab Saudi maupun pihak Mohammed bin Salman belum mengomentari laporan tersebut.
Chateau Louis XIV yang berdiri di Prancis dinobatkan majalah Fortune sebagai rumah termahal di dunia. Properti ini terjual lebih dari USD300 juta (lebih dari Rp4 triliun) dua tahun yang lalu oleh pembeli anonim.
Rumah di area 4,645 meter persegi itu terkenal dengan berbagai simbol kemewahan. Salah satunya air mancur bergagang emas dan patung marmer. Laporan, majalah Fortune dua tahun lalu terputus dengan tidak diketahuinya sang pemilik Chateau Louis XIV.
Namun, New York Times dalam laporannya pada hari Sabtu menyebut putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud itulah sebagai pemiliknya.
Pangeran yang dianggap sebagai “penguasa nyata” Arab Saudi ini dilaporkan telah mengakuisisi istana tersebut melalui sejumlah perusahaan di Perancis dan Luksemburg yang semuanya dimiliki oleh Eight Investment Company, sebuah perusahaan Saudi yang dikelola oleh yayasan pribadi Mohammed bin Salman.
Klaim dalam laporan media AS itu didasarkan pada informasi dari Paradise Papers.
Bocoran ini sangat ironis dengan fakta bahwa Mohammed bin Salman sebagai pemimpin kampanye pembersihan anti-korupsi dan tokoh yang mempromosikan penghematan serta perlindungan aset negaranya.
”Dia telah mencoba untuk membangun citra dirinya sendiri, dengan keberhasilan yang cukup, bahwa dia berbeda, bahwa dia adalah seorang pembaru, setidaknya seorang pembaru sosial, dan bahwa dia tidak korup,” kata Bruce O. Riedel, seorang mantan analis CIA dan penulis, yang dikutip Senin (18/12/2017).
”Dan ini pukulan telak bagi citra itu,” katanya lagi mengacu pada laporan tentang pemilik rumah termahal di dunia itu.
Kerajaan Arab Saudi mengalami defisit sebesar USD79 miliar pada tahun lalu. Untuk mengurangi defisit, Riyadh telah mencoba menerapkan langkah-langkah fiskal, termasuk pemotongan belanja, kenaikan pajak hingga penjualan obligasi.
Istana supermewah yang disebut milik Mohammed bin Salman itu dibangun ulang pada tahun 2009 di Louveciennes, sebelah barat Paris, setelah pengembang Emad Khashoggi membuldozer sebuah istana abad 19 untuk memberi jalan bagi visinya tentang istana bergaya Versaille.
Rumah, yang memiliki gudang anggur, bioskop dan cekungan dengan ruang bawah air yang transparan, sepenuhnya modern. Fasilitas lainnya adalah air mancur, lampu dan pendingin ruangan yang semuanya dikendalikan dari jarak jauh melalui iPhone.
Ada juga 10 kamar tidur mewah di dalamnya. Kolam renang indoor dan outdoor, lapangan squash, dua ballroom dan kelab malam juga tersedia. Tak berlebihan jika majalah Fortune dalam artikelnya pada Desember 2015 menggambarkan properti tersebut sebagai rumah paling mahal di dunia.
Pemerintah Arab Saudi maupun pihak Mohammed bin Salman belum mengomentari laporan tersebut.
(mas)