ISIS Klaim di Balik Serangan Gereja di Pakistan
A
A
A
ISLAMABAD - ISIS, melalui media mereka, al-Amaq mengklaim berada di balik serangan terhadap sebuah gereja di kota Quetta, Pakistan. Serangan itu menewaskan setidaknya lima orang.
Al-Amaq, seperti dilansir Reuters pada Minggu (17/12), menuturkan, dua anggota ISIS melakukan serangan tersebut. Namun, mereka tidak memberikan bukti untuk klaim tersebut.
Seperti diketahui, sekelompok orang bersenjata dilaporkan menyerang sebuah geraja Kristen di Quetta pada Minggu pagi. Para pelaku langsung bergegas masuk saat Kebaktian akan dimulai, meledakkan bom dan melepaskan tembakan ke jamaah gereja.
Menurut Wakil Komisaris polisi Quetta, Wakil Komisaris Quetta Farukh Atiq, mengatakan serangan yang diikuti oleh ledakan itu menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai 16 lainnya.
Menteri Dalam Negeri provinsi Balochistan, Sarfaraz Bugti mengatakan, serangan tersebut tampaknya menargetkan gereja sebuah komunitas Kristen. Ia menambahkan, seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di pintu masuk gereja saat dihentikan oleh petugas keamanan, sementara yang lain berhasil masuk ke dalam gereja.
Area ledakan telah ditutup oleh polisi, dengan penegak hukum saling bertukar tembakan dengan para pelaku. Menurut pernyataan resmi Kementerian Kesehatan, sebuah keadaan darurat telah diumumkan di rumah sakit umum setempat.
Al-Amaq, seperti dilansir Reuters pada Minggu (17/12), menuturkan, dua anggota ISIS melakukan serangan tersebut. Namun, mereka tidak memberikan bukti untuk klaim tersebut.
Seperti diketahui, sekelompok orang bersenjata dilaporkan menyerang sebuah geraja Kristen di Quetta pada Minggu pagi. Para pelaku langsung bergegas masuk saat Kebaktian akan dimulai, meledakkan bom dan melepaskan tembakan ke jamaah gereja.
Menurut Wakil Komisaris polisi Quetta, Wakil Komisaris Quetta Farukh Atiq, mengatakan serangan yang diikuti oleh ledakan itu menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai 16 lainnya.
Menteri Dalam Negeri provinsi Balochistan, Sarfaraz Bugti mengatakan, serangan tersebut tampaknya menargetkan gereja sebuah komunitas Kristen. Ia menambahkan, seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di pintu masuk gereja saat dihentikan oleh petugas keamanan, sementara yang lain berhasil masuk ke dalam gereja.
Area ledakan telah ditutup oleh polisi, dengan penegak hukum saling bertukar tembakan dengan para pelaku. Menurut pernyataan resmi Kementerian Kesehatan, sebuah keadaan darurat telah diumumkan di rumah sakit umum setempat.
(esn)