Tolak Pengakuan Yerusalem, Presiden Ceko Sebut UE Pengecut
A
A
A
PRAHA - Presiden Ceko, Milos Zeman menyebut Uni Eropa (UE) sebagai pengecut karena menolak pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Zeman adalah satu-satuya pemimpin dunia, selain Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang mendukung keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"UE adalah pengecut, mereka melakukan semua yang mereka bisa sehingga gerakan teroris pro-Palestina dapat memiliki supremasi atas sebuah gerakan pro-Israel," kata Zeman dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Seni (11/12).
Dia kemudian mengatakan, Ceko cepat atau lambat mungkin akan mengikuti langkah AS untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memindahkan Kedutaan Besar mereka di Israel ke kota itu.
"Saya akan menghargai pemindahan Kedutaan Besar Ceko ke Yerusalem. Dan, jika itu terjadi, kami akan menjadi yang pertama melakukannya. Sekarang kita mungkin cepat atau lambat mengikuti AS. Bagaimanapun, ini masih lebih baik daripada tidak sama sekali," tukasnya.
UE sendiri memang telah menegaskan menolak keputusan Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Menteri Luar Negeri UE, Frederica Mogherini menyebut langkah yang diambil Trump sangat berbahaya dan mengancam upaya damai antara Palestina dan Israel.
"UE adalah pengecut, mereka melakukan semua yang mereka bisa sehingga gerakan teroris pro-Palestina dapat memiliki supremasi atas sebuah gerakan pro-Israel," kata Zeman dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Seni (11/12).
Dia kemudian mengatakan, Ceko cepat atau lambat mungkin akan mengikuti langkah AS untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memindahkan Kedutaan Besar mereka di Israel ke kota itu.
"Saya akan menghargai pemindahan Kedutaan Besar Ceko ke Yerusalem. Dan, jika itu terjadi, kami akan menjadi yang pertama melakukannya. Sekarang kita mungkin cepat atau lambat mengikuti AS. Bagaimanapun, ini masih lebih baik daripada tidak sama sekali," tukasnya.
UE sendiri memang telah menegaskan menolak keputusan Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Menteri Luar Negeri UE, Frederica Mogherini menyebut langkah yang diambil Trump sangat berbahaya dan mengancam upaya damai antara Palestina dan Israel.
(esn)