Korban Mulai Berjatuhan, 1 Tewas dalam Aksi Hari Kemarahan

Sabtu, 09 Desember 2017 - 01:20 WIB
Korban Mulai Berjatuhan,...
Korban Mulai Berjatuhan, 1 Tewas dalam Aksi Hari Kemarahan
A A A
YERUSALEM - Ribuan orang Palestina melakukan aksi demonstrasi yang berujung bentrok dengan tentara Israel pada Hari Kemarahan di Yerusalem. Satu orang tewas dan sejumlah orang lainya terluka dalam aksi menentang pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Di seluruh dunia Arab dan Muslim, ribuan demonstran lainnya turun ke jalan pada hari Jumat (8/12/2017), hari suci umat Islam, mengekspresikan solidaritas terhadap Palestina dan kemarahan atas keputusan Trump yang membalikkan kebijakan AS selama beberapa dasawarsa.

Tentara Israel menembak mati seorang pria Palestina di dekat perbatasan Gaza, korban pertama yang terkonfirmasi kematiannya dalam dua hari kerusuhan. Tentara Israel mengatakan ratusan orang Palestina menggulirkan ban yang terbakar dan melemparkan batu ke tentara di seberang perbatasan.

"Selama kerusuhan tentara IDF menembak secara selektif terhadap dua penghasut utama dan tembakan dikonfirmasi," katanya seperti dilansir dari Reuters.

Lebih dari 80 warga Palestina terluka di Tepi Barat yang diduduki dan Gaza oleh tembakan senjata api dan peluru karet Israel, menurut layanan ambulans Bulan Sabit Palestina. Puluhan lagi menderita inhalasi gas air mata. Sementara tiga puluh satu terluka pada hari Kamis kemarin.

Ketika shalat Jumat berakhir di masjid al-Aqsa di Yerusalem, para jamaah berjalan menuju gerbang kota tua yang berdinding, meneriakkan "Yerusalem adalah milik kita, Yerusalem adalah ibu kota kita," dan "Kita tidak memerlukan omong kosong, kita membutuhkan batu dan Kalashnikov". Beberapa bentrokan pecah antara pemrotes dan polisi.

Di Hebron, Betlehem dan Nablus, puluhan orang Palestina melemparkan batu ke tentara Israel yang melepaskan tembakan dengan gas air mata.

Di Gaza, yang dikendalikan oleh kelompok Islam Hamas, menyerukan agar para jamaah memprotes lewat pengeras suara masjid. Hamas telah menyerukan pemberontakan baru Palestina "intifada" 1987-1993 dan 2000-2005 yang menewaskan ribuan orang Palestina dan lebih dari 1.000 orang Israel terbunuh.

"Siapa pun yang memindahkan kedutaannya ke Yerusalem yang diduduki akan menjadi musuh orang-orang Palestina dan target faksi-faksi Palestina," kata pemimpin Hamas Fathy Hammad saat para pemrotes di Gaza membakar poster-poster Trump.

"Kami menyatakan sebuah intifada sampai pembebasan Yerusalem dan seluruh Palestina," tegasnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1084 seconds (0.1#10.140)