Myanmar Copot Jenderal Dalang Tragedi Rohingya
A
A
A
YANGON - Militer Myanmar telah mencopot jenderal yang bertanggung jawab atas atas operasi militer yang menyebabkan eksodus besar-besaran Muslim Rohingya. Militer Myanmar, yang dikenal sebagai Tatmadaw, meluncurkan operasi sweeping kontra pemberontakan pada bulan Agustus.
Tidak ada alasan yang diberikan atas pencopotan Mayor Jenderal Maung Maung Soe dari jabatannya sebagai kepala Komando Barat di negara bagian Rakhine.
"Saya tidak tahu alasan mengapa dia dipindahkan," ujar Mayor Jenderal Aye Lwin, Wakil Direktur Psikologis Perang dan Departemen Hubungan Masyarakat di Kementerian Pertahanan Myanmar.
"Dia tidak pindah ke posisi apapun saat ini. Dia telah dimasukkan ke dalam pos cadangan," ungkapnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/11/2017).
Perintah pencopotan Maung Maung Soe dikeluarkan pada Jumat lalu dan Brigadir Jenderal Soe Tint Naing, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Logistik, ditunjuk sebagai kepala Komando Barat yang baru.
Terdiri dari tiga divisi, Komando Barat diawasi langsung oleh Biro Operasi Khusus, yang melapor ke kantor kepala komandan militer, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.
Myanmar mengatakan operasi pembersihan diperlukan untuk keamanan nasional setelah militan Rohingya menyerang 30 pos keamanan dan sebuah pangkalan militer di negara bagian Rakhine pada 25 Agustus lalu. Penyelidikan internal menempatkan jumlah pejuang yang terlibat dalam serangan itu di lebih dari 10 ribu, lebih dari dua kali lipat perkiraan resmi sebelumnya.
Terbaru, militer Myanmar merilis laporan yang menolak semua tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan oleh pasukan keamanan. Aksi kekerasan tentara Myanmar ini telah menyebabkan lebih dari 600 ribu Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.
Tidak ada alasan yang diberikan atas pencopotan Mayor Jenderal Maung Maung Soe dari jabatannya sebagai kepala Komando Barat di negara bagian Rakhine.
"Saya tidak tahu alasan mengapa dia dipindahkan," ujar Mayor Jenderal Aye Lwin, Wakil Direktur Psikologis Perang dan Departemen Hubungan Masyarakat di Kementerian Pertahanan Myanmar.
"Dia tidak pindah ke posisi apapun saat ini. Dia telah dimasukkan ke dalam pos cadangan," ungkapnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/11/2017).
Perintah pencopotan Maung Maung Soe dikeluarkan pada Jumat lalu dan Brigadir Jenderal Soe Tint Naing, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Logistik, ditunjuk sebagai kepala Komando Barat yang baru.
Terdiri dari tiga divisi, Komando Barat diawasi langsung oleh Biro Operasi Khusus, yang melapor ke kantor kepala komandan militer, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.
Myanmar mengatakan operasi pembersihan diperlukan untuk keamanan nasional setelah militan Rohingya menyerang 30 pos keamanan dan sebuah pangkalan militer di negara bagian Rakhine pada 25 Agustus lalu. Penyelidikan internal menempatkan jumlah pejuang yang terlibat dalam serangan itu di lebih dari 10 ribu, lebih dari dua kali lipat perkiraan resmi sebelumnya.
Terbaru, militer Myanmar merilis laporan yang menolak semua tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan oleh pasukan keamanan. Aksi kekerasan tentara Myanmar ini telah menyebabkan lebih dari 600 ribu Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.
(ian)