Pyongyang: Trump Eksploitasi Kematian Mahasiswa AS di Penjara Korut

Kamis, 28 September 2017 - 23:41 WIB
Pyongyang: Trump Eksploitasi...
Pyongyang: Trump Eksploitasi Kematian Mahasiswa AS di Penjara Korut
A A A
PYONGYANG - Pyongyang menuding Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeksploitasi kematian seorang pelajar Amerika di penjara Korea Utara (Korut). Rezim komunis tertutup itu bahkan menyebut Trump dengan sebutan orang tua gila.

Korut menuduh AS telah mengumpankan dan mendorong Otto Warmbier untuk melanggar undang-undang negara itu. Otto Warmbier meninggal pada bulan Juni lalu tak lama setelah ia dibebaskan dari sebuah penjara Korut karena mencuri tahun lalu.

Baca Juga: Koma, Mahasiswa AS yang Dihukum Kerja Paksa Dibebaskan Korut
Mahasiswa AS yang Dibebaskan Korut dalam Kondisi Koma Kini Meninggal

"Trump dan kelompoknya, untuk propaganda anti-DPRK mereka, lagi-lagi mengeksploitasi kematian Otto Warmbier, seorang mahasiswa Amerika yang telah direformasi melalui kerja keras untuk tindakan kriminal yang dia lakukan terhadap DPRK dan meninggal setelah kembali ke AS," kata kementerian luar negeri Korut dalam sebuah pernyataan, mengacu pada akronim untuk Republik Rakyat Demokratik Korea seperti disitat dari BBC, Kamis (28/9/2017).

Komentar tersebut muncul setelah seorang koroner daerah Ohio memutuskan bahwa Warmbier telah meninggal karena kekurangan oksigen ke otak.

Laporan koroner tersebut bertentangan dengan pernyataan yang dibuat oleh orang tua murid AS dalam sebuah wawancara TV dengan Fox pada hari Selasa.

Mereka mengatakan Korut telah "secara sistematis menyiksa" putra mereka dipenjara karena mencuri simbol propaganda saat liburan di Pyongyang pada 2016.

"Kami tidak tahu apa yang terjadi padanya dan itulah intinya," kata Dr Lakshmi Sammarco dalam sebuah konferensi pers.

Warmbier tiba di AS pada bulan Juni dalam keadaan "tidak responsif terjaga" setelah dia dibebaskan oleh Pyongyang dengan alasan medis. Korut mengatakan bahwa dia mengalami botulisme segera setelah dijatuhi hukuman, namun dokter AS telah membantahnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1350 seconds (0.1#10.140)