Pengungsi Rohingya yang Melarikan Diri ke Bangladesh Hampir 50 Ribu

Jum'at, 01 September 2017 - 01:22 WIB
Pengungsi Rohingya yang...
Pengungsi Rohingya yang Melarikan Diri ke Bangladesh Hampir 50 Ribu
A A A
DHAKA - Jumlah etnis Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh terus bertambah dalam sepekan terakhir. Diperkirakan 47.500 dari satu juta Rohingya di Myanmar telah melarikan diri ke Bangladesh dalam sepekan terakhir.

PBB merilis angka terbaru menunjukkan 27.500 Rohingya berhasil melewati perbatasan sejak Jumat pekan lalu, meningkat hampir 10.000 pada angka hari sebelumnya. 20.000 lainnya diperkirakan terjebak tanpa pengakuan di antara kedua negara, karena pertempuran antara pasukan keamanan Myanmar dan kelompok militan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) terus berlanjut seperti dikutip dari The National.ae, Jumat (1/9/2017).

Skala eksodus saat ini jauh lebih besar daripada serangan yang diikuti pada bulan Oktober lalu. Eksodus ini dimulai setelah ARSA meluncurkan serangan mematikan terhadap pos keamanan pada 25 Agustus lalu.

Pasukan keamanan Myanmar kemudian menanggapi serangan tersebut dengan operasi pembersihan brutal. PBB menanggapi aksi balasan militer Myanamar dengan mengatakan kemungkinan terjadi kejahatan terhadap kemanusiaan dan pembersihan etnis.

Sebelumnya Dewan Keamanan (DK) PBB telah melakukan pertemuan untuk membahas aksi kekerasan di Myanmar. Tidak ada pernyataan resmi dari 15 anggota dewan setelah pertemuan tertutup tersebut.

Namun Duta Besar Inggris untuk PBB, Matthew Rycroft, mengatakan bahwa ada seruan dari anggota dewan untuk de-eskalasi. "Kami semua mengutuk kekerasan tersebut, kami semua meminta semua pihak untuk menguranginya," kata Rycroft.

Rycroft mengatakan DK PBB masih memberikan dukungannya kepada Aung San Suu Kyi, pemenang hadiah Nobel dan ikon demokrasi yang sekarang memimpin pemerintah di Yangon.

"Banyak dari kita adalah sekutu yang sangat mendukungnya yang telah mengikuti kemajuannya dengan kekaguman dari kejauhan," katanya.

"Kami memperhatikannya untuk menetapkan suara yang tepat dan untuk menemukan kompromi dan de-eskalasi yang diperlukan untuk menyelesaikan konflik demi kebaikan semua orang di Myanmar," imbuhnya.
(ian)
Berita Terkait
Bangladesh Pindahkan...
Bangladesh Pindahkan Ratusan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil
Peringati Eksodus ke...
Peringati Eksodus ke Bangladesh, Pengungsi Rohingya Lakukan Aksi Bungkam
Tentara Myanmar Akui...
Tentara Myanmar Akui Pembunuhan Massal dan Pemerkosaan pada Rohingya
7 Fakta Coxs Bazar Kamp...
7 Fakta Coxs Bazar Kamp Pengungsi Terbesar di Dunia, Hidup Tanpa Status Kewarganegaraan di Negara Orang
1.600 Rohingya Dipindah...
1.600 Rohingya Dipindah ke Pulau Terpencil, Ada yang Mengaku Dipaksa
Puluhan Ribu Pengungsi...
Puluhan Ribu Pengungsi Rohingya di Bangladesh Berdemo Minta Dipulangkan
Berita Terkini
Seorang Muslim Dibunuh...
Seorang Muslim Dibunuh Secara Brutal di Masjid Prancis dan Islam Dihina, Ini Respons Macron
14 menit yang lalu
Jemaah Masjid di Prancis...
Jemaah Masjid di Prancis Ditikam Puluhan Kali, Polisi Buru Tersangka
2 jam yang lalu
Siapa Lebih Unggul India...
Siapa Lebih Unggul India atau Pakistan dalam Senjata Nuklir?
3 jam yang lalu
India Terlalu Mengekang...
India Terlalu Mengekang Kashmir, Apakah Modi Kena Karma?
4 jam yang lalu
9 Alasan Warisan Progresif...
9 Alasan Warisan Progresif Paus Fransiskus Mengubah Gereja Katolik
6 jam yang lalu
Putin Berulang Kali...
Putin Berulang Kali Mengibuli Banyak Presiden AS, Korban Terbarunya Adalah Trump
9 jam yang lalu
Infografis
Manfaat Susu untuk Sendi...
Manfaat Susu untuk Sendi dan Tulang yang Sering Diabaikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved