Waswas Perang AS-Korut, Warga Korsel Borong Makanan Siap Saji

Sabtu, 12 Agustus 2017 - 00:12 WIB
Waswas Perang AS-Korut, Warga Korsel Borong Makanan Siap Saji
Waswas Perang AS-Korut, Warga Korsel Borong Makanan Siap Saji
A A A
SEOUL - Banyak warga Korea Selatan (Korsel) memborong makanan siap saji di tengah kekhawatiran akan pecahnya perang Amerika Serikat (AS) dengan Korea Utara (Korut). Fenomena ini telah terjadi dalam sepekan terakhir, di mana Washington dan Pyongyang saling melempar ancaman serangan nuklir.

Pemerintah Korsel juga berencana untuk memperluas latihan pertahanan sipil nasional pada bulan ini karena retorika perang antara pemerintah Donald Trump dan rezim Kim Jong-un terus memanas.

Warga Korea Selatan, terutama di Seoul, berada dalam jangkauan artileri militer Korut. Sebelumnya, warga Korea Selatan telah mengabaikan agresivitas dan serangkaian uji coba rudal jarak jauh dan nuklir rezim Pyongyang.

Tapi mulai sepekan ini, reaksi warga Korea Selatan mulai berubah dengan melakukan antisipasi dini terhadap kemungkinan terburuk jika perang di Semenanjung Korea benar-benar terjadi.

Baca Juga: Trump: Solusi Militer terhadap Korut Sudah Terkunci!

Combat Ration Inc, yang menghasilkan 2 miliar won (Rp23,4 miliar) dari pendapatan tahunan penjualan makanan siap saji, mengatakan bahwa penjualan telah melonjak sebanyak 50 persen dalam sepekan terakhir dibandingkan rata-rata.

”Sejak tahun 2006, ketika Korea Utara pertama kali melakukan uji coba nuklirnya, tidak banyak tanggapan karena orang-orang menjadi kebal terhadap peluncuran rudal dan uji coba rudal,” kata CEO Combat Ration, Yoon Hee-yeul.

”Saya merasa berbeda kali ini,” ujar Yoon, yang telah berkecimpung dalam bisnis makanan siap saji sejak 2004, seperti dikutip Daily Mirror, Sabtu (12/8/2017).

Babmart, perusahaan penyedia makanan siap saji yang berbasis di Seoul timur, dan penjual online di Seoul lainnya, jun2food.com, juga mengatakan bahwa penjualan produk makanan mereka telah meningkat.

Pejabat di kedua perusahaan tersebut mengatakan peningkatan penjualan produk makanan itu terkait dengan ketegangan antara AS dan Korea Utara yang semakin memanas.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4260 seconds (0.1#10.140)