China Tawarkan Peluncur Roket dan Sistem Radar ke Malaysia

Kamis, 10 Agustus 2017 - 13:35 WIB
China Tawarkan Peluncur Roket dan Sistem Radar ke Malaysia
China Tawarkan Peluncur Roket dan Sistem Radar ke Malaysia
A A A
KUALA LUMPUR - Media Malaysia melaporkan China akan menawarkan peluncur roket canggih dan sistem radar kepada Negeri Jiran itu. Keduanya akan ditempatkan di ujung selatan negara itu. Langkah ini kemungkinan dapat meningkatkan masalah keamanan untuk negara tetangga Singapura.

"Tawaran tersebut dibuat oleh sebuah delegasi pejabat China yang mengunjungi Malaysia pada hari Rabu kemarin untuk peluncuran proyek rel kereta senilai USD13 miliar yang sedang dibangun oleh China," seperti disitir Reuters dari portal berita Malaysian Insight, mengutip sebuah sumber yang tidak dikenal, Kamis (10/8/2017).

Menurut sumber itu China menawarkan 12 unit sistem peluncur artileri ARM multi-launching (MLRS) ke Malaysia dalam program pembelian dengan jangka waktu pinjaman 50 tahun.

Sistem roket artileri AR3 dibangun oleh China khusus untuk ekspor. Sistem ini pertama kali mulai digunakan pada tahun 2011 dan dianggap sebagai salah satu unit MLRS paling kuat yang ada.

Ukuran pinjaman atau biaya pembelian persenjataan tidak diungkapkan. Jenis sistem radar juga tidak diungkapkan.

Straits Times Singapura juga melaporkan tawaran tersebut, mengutip sebuah sumber pemerintah senior Malaysia. Sumber itu mengatakan bahwa hal tersebut disinggung selama pembicaraan antara Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan Dewan Negara China Wang Yong pada upacara perubahan tanah untuk proyek kereta api.

The Straits Times mengatakan keputusan tegas mengenai proposal tersebut hanya akan dilakukan dalam sebuah rencana kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Malaysia akhir tahun ini.

Sebelumnya, Malaysia menandatangani kesepakatan untuk membeli empat kapal misi pesisir dari China tahun lalu.

Meski begitu, laporan tersebut tidak dapat di verifikasi secara independen.

"Ini adalah pertama kalinya saya mendengarnya," Sekretaris Keuangan Malaysia, Jenderal Mohammad Irwan Serigar Abdullah, mengatakan saat ditanya tentang proposal China tersebut.

Kementerian luar negeri dan pertahanan China tidak merespon segera menanggapi permintaan komentar. Pun begitu Kementerian Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Singapura juga tidak segera diberi komentar.

China menyimpan kekesalan dengan Singapura dalam beberapa bulan terakhir karena dianggap telah campur tangan mengenai perselisihan Laut China Selatan dan hubungan dekat negara kota itu dengan Amerika Serikat dan Taiwan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5671 seconds (0.1#10.140)