RI-Rusia Sepakat Kembangkan Kerja Sama di Berbagai Bidang
A
A
A
JAKARTA - Indonesia dan Rusia sepakat untuk mengembangan kerja sama bilateral dalam berbagai bidang. Kesepakatan itu tercapai saat Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Jakarta.
"Kami baru saja menandatangani dokumen konsultasi antara Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Rusia untuk tahun 2017 sampai 2019, dan dokumen ini secara jelas menunjukan keinginan kedua Kementerian Luar Negeri untuk mengintensifikasi hubungan dan konsultasi, serta komunikasi antara Indonesia dan Rusia," kata Retno saat melakukan pernyataan pers bersama dengan Lavrov, Jakarta, Rabu (9/8/2017).
"Kalau kita lihat di bidang politik dan keamanan antara Indonsia dan Rusia kita tidak memiliki open issue, kerja sama yang terkait dengan keamanan juga sudah kita miliki dan sejauh ini sudah tiga kali kita melakukan pertemuan mengenai masalah keamanan mulai tahun 2015, 2016, dan 2017," sambungnya.
Dia lalu menuturkan, kerja sama kontra terorisme antara kedua negara juga sudah mulai ada sejak lama. Dia menyebut pertemuan yang terakhir dilakukan kedua pihak untuk membahas hal ini berlangsung pada 2016 lalu.
"Keinginan untuk meningkatkan kerja sama bilateral ini terefleksi saat kita berdua berbicara mengenai upaya untuk memperbaharui kerja sama komprehensif yang kita sudah miliki pada tahun 2003, menjadi kerja sama strategis, dan kita menugaskan tim kita untuk mulai menyiapkan draft untuk kerja sama strategis," ungkapnya.
"Kami baru saja menandatangani dokumen konsultasi antara Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Rusia untuk tahun 2017 sampai 2019, dan dokumen ini secara jelas menunjukan keinginan kedua Kementerian Luar Negeri untuk mengintensifikasi hubungan dan konsultasi, serta komunikasi antara Indonesia dan Rusia," kata Retno saat melakukan pernyataan pers bersama dengan Lavrov, Jakarta, Rabu (9/8/2017).
"Kalau kita lihat di bidang politik dan keamanan antara Indonsia dan Rusia kita tidak memiliki open issue, kerja sama yang terkait dengan keamanan juga sudah kita miliki dan sejauh ini sudah tiga kali kita melakukan pertemuan mengenai masalah keamanan mulai tahun 2015, 2016, dan 2017," sambungnya.
Dia lalu menuturkan, kerja sama kontra terorisme antara kedua negara juga sudah mulai ada sejak lama. Dia menyebut pertemuan yang terakhir dilakukan kedua pihak untuk membahas hal ini berlangsung pada 2016 lalu.
"Keinginan untuk meningkatkan kerja sama bilateral ini terefleksi saat kita berdua berbicara mengenai upaya untuk memperbaharui kerja sama komprehensif yang kita sudah miliki pada tahun 2003, menjadi kerja sama strategis, dan kita menugaskan tim kita untuk mulai menyiapkan draft untuk kerja sama strategis," ungkapnya.
(ian)