Pelaut AS Hilang di Laut China Selatan

Kamis, 03 Agustus 2017 - 23:15 WIB
Pelaut AS Hilang di...
Pelaut AS Hilang di Laut China Selatan
A A A
BEIJING - China mengatakan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan angkatan laut Amerika Serikat (AS) untuk mencari pelaut AS yang hilang di Laut Cina Selatan (LCS). Ini adalah sebuah peristiwa niat baik yang langka antara angkatan laut di perairan yang disengketakan.

Armada AS ke-7 mengatakan bahwa kapal AS dan Jepang sedang mencari pelaut yang tidak disebutkan namanya dari kapal perusak USS Stethem yang hilang selama operasi rutin di bagian yang tidak ditentukan di LCS.

Dikatakan beberapa pencarian dilakukan di dalam kapal, namun sia-sia.

Kementerian Pertahanan China mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa frigat peluru kendali Liuzhou berada di perairan terdekat yang melakukan tugas kesiapan perang.

"Dan berdasarkan semangat kemanusiaan, serta sesuai dengan kode untuk pertemuan yang tidak direncanakan di laut, melakukan koordinasi operasional dengan AS," kata Kementerian Pertahanan China seperti dikutip dari Reuters, Kamis (3/8/2017).

Dikatakan bahwa pelaut tersebut hilang saat kapal AS telah berada lebih dari 100 mil laut barat daya Scarborough Shoal yang diperebutkan, namun tidak dijelaskan secara rinci.

China mengklaim hampir semua LCS, dimana pemasukan sekitar USD5 triliun didapat dari jalur kapal perdagangan. Sebuah sikap yang ditentang oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.

Washington telah mengkritik pembangunan pulau-pulau buatan oleh Beijing dan membangun fasilitas militer di sana. AS khawatir bahwa mereka dapat digunakan untuk membatasi navigasi bebas dan memperluas jangkauan strategis China.

Namun pejabat China mengatakan bahwa operasi "kebebasan navigasi" A.S. di perairan tersebut melanggar kedaulatan China dan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

China mengatakan salah satu alasan untuk membangun pulau tersebut adalah untuk lebih memenuhi kewajiban kemanusiaan dan pencarian dan penyelamatan di laut.

Pada bulan Juni, angkatan laut AS mengatakan bahwa seorang pelaut telah ditemukan hidup-hidup di atas kapal USS Shiloh setelah kapal AS dan Jepang menghabiskan waktu 50 jam untuk mencari ribuan mil persegi perairan di Filipina.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1310 seconds (0.1#10.140)