Pria Swedia Tewas Mendadak usai Operasi Pembesaran Kelamin

Selasa, 01 Agustus 2017 - 09:42 WIB
Pria Swedia Tewas Mendadak...
Pria Swedia Tewas Mendadak usai Operasi Pembesaran Kelamin
A A A
STOCKHOLM - Seorang pria 30 tahun di Swedia tiba-tiba meninggal usai menjalani operasi pembesaran alat kelamin. Korban mendadak terkena serangan jantung setelah lemak di perutnya ditransfer via suntikan ke organ kemaluannya.

Insiden itu terjadi di klinik bedah plastik pribadi di Stockholm. Kejadian fatal itu dilaporkan Journal of Forensic Sciences dengan merahasiakan identitas korban.
Kematian pertama yang dilaporkan terjadi akibat operasi pembesaran penis telah terjadi di Swedia.

Pasien semula menjalani operasi untuk meningkatkan ketebalan dan panjang organ vitalnya. Dia dinyatakan sehat saat menjalani prosedur operasi, meski laporan dari jurnal tersebut menyatakan bahwa pasien menderita asma ringan.

Korban meninggal karena lemak yang disuntikkan ke organ kemaluannya menyebabkan emboli.

Operasi yang dikenal dengan istilah penoplasty itu berakhir setelah ahli bedah menyuntikkan 60ml lemak ke pangkal kemaluan pasien. Tiba-tiba jantung pasien berdetak hebat dan dia dinyatakan mengalami serangan jantung.

Dokter melakukan Cardiopulmonary Resusication (CPR) pada pasien dan memindahkannya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan darurat. Tapi, pasien meninggal dua jam kemudian.

Hasil autopsi menunjukkan bahwa pasien memiliki beberapa tulang rusuk yang patah akibat usaha CPR. Korban juga mengalami perdarahan kecil di pangkal kemaluannya.

Kasus ini tercatat sebagai kasus kematian pertama, tidak seperti lebih dari 8.000 pria yang menjalani operasi serupa.

”Ini adalah kasus pertama yang menjelaskan di mana prosedur pembesaran penis yang tampaknya sederhana dan aman dengan transfer lemak autologous menyebabkan kematian mendadak pada seorang pemuda yang sehat,” tulis jurnal tersebut dalam laporannya, yang dilansir Russia Today, semalam (31/7/2017).

Beberapa dokter telah menyarankan agar para pria menghindari operasi seperti itu.

”Ini adalah prosedur yang sama sekali tidak berguna, yang tidak pernah berhasil, dan membuat orang cacat, serta bisa membunuh Anda,” kata ahli urologi Tobias Kohler dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, kepada Buzzfeed News.
(mas)
Berita Terkait
Peringatan 50 Tahun...
Peringatan 50 Tahun Tahta Raja Swedia Carl Gustaf
Kota di Swedia Berencana...
Kota di Swedia Berencana Dirikan 'Masjid Paling Utara di Dunia'
Tersangka Meninggal,...
Tersangka Meninggal, Jaksa Hentikan Penyelidikan Pembunuhan PM Swedia
Dewan Kristen Swedia...
Dewan Kristen Swedia Kecam Pembakaran Al Quran
Alumni Swedia Gaungkan...
Alumni Swedia Gaungkan Kolaborasi Fashion Berkelanjutan
Alquran Dibakar Kerusuhan...
Alquran Dibakar Kerusuhan Besar Pecah di Swedia
Berita Terkini
Rusia Mencap Menlu Pertamanya...
Rusia Mencap Menlu Pertamanya Agen Asing karena Mengkritik Keras Putin dan Perang Ukraina
48 menit yang lalu
10 Orang Sekeluarga,...
10 Orang Sekeluarga, Termasuk 7 Anak, Tewas Dibom Israel di Gaza
1 jam yang lalu
Whistleblower: Zuckerberg...
Whistleblower: Zuckerberg Bermitra dengan China, Partai Komunis Bisa Akses Data Pengguna Meta
1 jam yang lalu
Dua Turis China Berhubungan...
Dua Turis China Berhubungan Intim di Trotoar Thailand pada Siang Bolong, Orang-orang Terkejut
3 jam yang lalu
Pria AS yang Namakan...
Pria AS yang Namakan Dirinya Tuan Setan Didakwa Hendak Bunuh Presiden Donald Trump
3 jam yang lalu
NATO Dituduh Akan Luncurkan...
NATO Dituduh Akan Luncurkan Perang Dunia III Melawan Rusia dari Rumania
4 jam yang lalu
Infografis
Daftar Jenderal Israel...
Daftar Jenderal Israel yang Tewas sejak Perang Meletus
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved