Rudal Balistik Antar Benua Korut Bikin Inggris Waswas
A
A
A
LONDON - Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, mengutuk uji coba rudal balistik Korea Utara (Korut) dan menegaskan kembali komitmen Inggris terhadap Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya. Ia juga mengatakan Inggris menghadapi ancaman yang semakin meningkat dari Korut.
"Inggris mengecam keras uji coba kedua rudal balistik antar benua Korut dan meminta rezim tersebut untuk segera menghentikan semua aktivitas yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Johnson.
"Inggris akan berdiri di samping sekutu dan mitra kami saat kami menghadapi ancaman yang terus meningkat yang dilakukan Korut terhadap keamanan regional dan internasional," imbuhnya.
"Sekali lagi Korut tidak memperhatikan kewajiban internasionalnya. Kami mendesak rezim Korut untuk menjaga kesejahteraan rakyatnya sendiri sebelum melakukan operasi rudal nuklir dan balistik secara ilegal," tukasnya seperti dikutip dari Express, Minggu (30/7/2017).
Peringatan Johnson sejalan dengan kecaman Presiden AS Donald Trump atas peluncuran rudal tersebut.
"Amerika Serikat akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjamin keamanan tanah air Amerika dan melindungi sekutu kami di wilayah ini," ucap Trump dalam sebuah pernyataan.
Setelah peluncuran ICBM tersebut, AS dan Korea Selatan (Korsel) melakukan uji coba penembakan rudal darat ke darat di Laut Jepang.
Baca Juga: Tanggapi Tembakan Rudal Korut, AS dan Korsel Luncurkan Sejumlah Rudal
Pasca melakukan uji coba rudal ICBM, Pemimpin Korut Kim Jong-un mengklaim bahwa rudal balistiknya bisa menyerang kota di seluruh daratan AS. Kantor berita negara KCNA mengatakan bahwa peluncuran tersebut merupakan "peringatan keras" kepada AS jika mereka berusaha menggulingkan rezim yang lalim.
"Uji coba tersebut menegaskan kembali keandalan sistem ICBM, menunjukkan kemampuan membuat peluncuran ICBM yang mengejutkan di wilayah manapun dan di tempat kapan saja, dan dengan jelas membuktikan bahwa seluruh daratan AS berada dalam jangkauan tembak rudal Korut," tulis KCNA
Baca Juga: Kim Jong-un: Seluruh AS dalam Jangkauan Rudal Korut
Menurut pejabat dari Tokyo, rudal Pyongyang diyakini telah mencapai ketinggian 3.540 km dan terbang selama 45 menit sebelum mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang.
Analis dari AS menghitung bahwa pada lintasan normal, rudal Korut berpotensi menyerang kota-kota besar di AS seperti Los Angeles, Chicago atau bahkan New York.
Baca Juga: Ahli: Rudal Korut Sudah Mendekati New York
"Inggris mengecam keras uji coba kedua rudal balistik antar benua Korut dan meminta rezim tersebut untuk segera menghentikan semua aktivitas yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Johnson.
"Inggris akan berdiri di samping sekutu dan mitra kami saat kami menghadapi ancaman yang terus meningkat yang dilakukan Korut terhadap keamanan regional dan internasional," imbuhnya.
"Sekali lagi Korut tidak memperhatikan kewajiban internasionalnya. Kami mendesak rezim Korut untuk menjaga kesejahteraan rakyatnya sendiri sebelum melakukan operasi rudal nuklir dan balistik secara ilegal," tukasnya seperti dikutip dari Express, Minggu (30/7/2017).
Peringatan Johnson sejalan dengan kecaman Presiden AS Donald Trump atas peluncuran rudal tersebut.
"Amerika Serikat akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjamin keamanan tanah air Amerika dan melindungi sekutu kami di wilayah ini," ucap Trump dalam sebuah pernyataan.
Setelah peluncuran ICBM tersebut, AS dan Korea Selatan (Korsel) melakukan uji coba penembakan rudal darat ke darat di Laut Jepang.
Baca Juga: Tanggapi Tembakan Rudal Korut, AS dan Korsel Luncurkan Sejumlah Rudal
Pasca melakukan uji coba rudal ICBM, Pemimpin Korut Kim Jong-un mengklaim bahwa rudal balistiknya bisa menyerang kota di seluruh daratan AS. Kantor berita negara KCNA mengatakan bahwa peluncuran tersebut merupakan "peringatan keras" kepada AS jika mereka berusaha menggulingkan rezim yang lalim.
"Uji coba tersebut menegaskan kembali keandalan sistem ICBM, menunjukkan kemampuan membuat peluncuran ICBM yang mengejutkan di wilayah manapun dan di tempat kapan saja, dan dengan jelas membuktikan bahwa seluruh daratan AS berada dalam jangkauan tembak rudal Korut," tulis KCNA
Baca Juga: Kim Jong-un: Seluruh AS dalam Jangkauan Rudal Korut
Menurut pejabat dari Tokyo, rudal Pyongyang diyakini telah mencapai ketinggian 3.540 km dan terbang selama 45 menit sebelum mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang.
Analis dari AS menghitung bahwa pada lintasan normal, rudal Korut berpotensi menyerang kota-kota besar di AS seperti Los Angeles, Chicago atau bahkan New York.
Baca Juga: Ahli: Rudal Korut Sudah Mendekati New York
(ian)