Video Tunjukkan Rusia Persenjatai Taliban
A
A
A
KABUL - Sebuah video menunjukkan kelompok Taliban menerima persenjataan yang tampaknya dipasok oleh Rusia. Kemunculan video ini semakin memperkuat tuduhan pejabat Afghanistan dan Amerika Serikat (AS) jika Moskow mempersenjatai bekas musuh mereka tersebut.
Video yang didapatkan oleh CNN, Selasa (25/7/2017), menunjukkan senapan sniper, varian Kalashnikov dan senapan mesin berat yang menurut para ahli telah dilucuti agar tidak bisa diidentifikasi dari mana asal usulnya.
Video pertama menunjukkan kelompok pecahan Taliban, Herat, terlihat mengancungkan senjata. Mereka mengaku merebut senjata-senjata itu dari kelompok arus utama Taliban yang dipimpin oleh Mullah Haibatullah.
"Senjata ini diberikan kepada para pejuang Mullah Haibatullah oleh orang-orang Rusia melalui Iran," kata wakil pemimpin mereka, Mullah Abdul Manan Niazi.
Dia melanjutkan untuk mengulangi alasan yang sering didengar di balik peperangan bahwa senjata tersebut dipasok untuk membantu Taliban melawan ISIS dengan baik. Alasan ini kerap dibantah oleh Moskow.
"Rusia memberi mereka senjata ini untuk melawan ISIS di Afghanistan, tapi mereka juga menggunakannya melawan kita," katanya.
Video kedua diambil di dekat Kabul dan dilengkapi dengan seorang pejuang Taliban bertopeng memamerkan senjata tersebut di provinsi utara Kunduz. Dia mengatakan bahwa dia tidak membayar senjata atas senjata itu. Sekedar informasi, gerilyawan sering membayar senjata dengan tanaman opium. Ia juga mengatakan bahwa kelompoknya menerima senjata tersebut melalui perbatasan Tajikistan.
"Senjata ini telah diberikan kepada kami baru-baru ini. Ini dibuat di Rusia, dan sangat bagus," katanya.
Video tersebut tidak memberikan bukti perdagangan yang tidak terbantahkan, di mana Moskow secara pasti menolak keterlibatannya. Namun mereka menawarkan beberapa bukti tentang aliran senjata yang membuat pemerintah Afghanistan dan AS sangat prihatin dengan niat Moskow di negara itu.
"Orang-orang Rusia telah mengatakan bahwa mereka tetap berhubungan dengan Taliban, kami memiliki banyak laporan lain dari orang lain bahwa mereka mempersenjatai Taliban. Tidak ada asap tanpa api," kata juru bicara pemerintah Afghanistan Sediq Sediqi.
"Itulah mengapa badan intelijen kita siap bekerja untuk mengetahui tingkat dukungan apa yang ada pada Taliban," imbuhnya.
Seorang pejabat Afghanistan lainnya mengatakan bahwa mereka yakin bahwa perdagangan terjadi antara Rusia dan Taliban.
Kementerian Luar Negeri Rusia menolak memberikan komentar untuk artikel ini. Kendati begitu, mereka sebelumnya menyebut tuduhan bahwa mereka mempersenjatai Taliban benar-benar salah dan mengatakan tuduhan itu dibuat untuk menutupi kegagalan AS di Afghanistan.
"Orang-orang Rusia berbicara dengan Taliban secara murni untuk mempromosikan perundingan perdamaian," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
Video yang didapatkan oleh CNN, Selasa (25/7/2017), menunjukkan senapan sniper, varian Kalashnikov dan senapan mesin berat yang menurut para ahli telah dilucuti agar tidak bisa diidentifikasi dari mana asal usulnya.
Video pertama menunjukkan kelompok pecahan Taliban, Herat, terlihat mengancungkan senjata. Mereka mengaku merebut senjata-senjata itu dari kelompok arus utama Taliban yang dipimpin oleh Mullah Haibatullah.
"Senjata ini diberikan kepada para pejuang Mullah Haibatullah oleh orang-orang Rusia melalui Iran," kata wakil pemimpin mereka, Mullah Abdul Manan Niazi.
Dia melanjutkan untuk mengulangi alasan yang sering didengar di balik peperangan bahwa senjata tersebut dipasok untuk membantu Taliban melawan ISIS dengan baik. Alasan ini kerap dibantah oleh Moskow.
"Rusia memberi mereka senjata ini untuk melawan ISIS di Afghanistan, tapi mereka juga menggunakannya melawan kita," katanya.
Video kedua diambil di dekat Kabul dan dilengkapi dengan seorang pejuang Taliban bertopeng memamerkan senjata tersebut di provinsi utara Kunduz. Dia mengatakan bahwa dia tidak membayar senjata atas senjata itu. Sekedar informasi, gerilyawan sering membayar senjata dengan tanaman opium. Ia juga mengatakan bahwa kelompoknya menerima senjata tersebut melalui perbatasan Tajikistan.
"Senjata ini telah diberikan kepada kami baru-baru ini. Ini dibuat di Rusia, dan sangat bagus," katanya.
Video tersebut tidak memberikan bukti perdagangan yang tidak terbantahkan, di mana Moskow secara pasti menolak keterlibatannya. Namun mereka menawarkan beberapa bukti tentang aliran senjata yang membuat pemerintah Afghanistan dan AS sangat prihatin dengan niat Moskow di negara itu.
"Orang-orang Rusia telah mengatakan bahwa mereka tetap berhubungan dengan Taliban, kami memiliki banyak laporan lain dari orang lain bahwa mereka mempersenjatai Taliban. Tidak ada asap tanpa api," kata juru bicara pemerintah Afghanistan Sediq Sediqi.
"Itulah mengapa badan intelijen kita siap bekerja untuk mengetahui tingkat dukungan apa yang ada pada Taliban," imbuhnya.
Seorang pejabat Afghanistan lainnya mengatakan bahwa mereka yakin bahwa perdagangan terjadi antara Rusia dan Taliban.
Kementerian Luar Negeri Rusia menolak memberikan komentar untuk artikel ini. Kendati begitu, mereka sebelumnya menyebut tuduhan bahwa mereka mempersenjatai Taliban benar-benar salah dan mengatakan tuduhan itu dibuat untuk menutupi kegagalan AS di Afghanistan.
"Orang-orang Rusia berbicara dengan Taliban secara murni untuk mempromosikan perundingan perdamaian," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
(ian)