PM Netanyahu: Israel-China Berhubungan Khusus, Perilaku UE 'Gila'
A
A
A
BUDAPEST - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengakui bahwa Israel dan China menjalin hubungan khusus. Dia juga menuduh perilaku Uni Eropa (UE) “gila” terkait dengan proses pedamaian Israel dengan Palestina.
Komentar Netanyahu itu muncul dalam sebuah pertemuan tertutup dengan PM Hungaria, Republik Ceko dan Slowakia di Budapest pada hari Rabu. Pernyataan itu sebenarnya tidak ditujukan kepada wartawan, tapi gara-gara blunder mikrofon, komentar terdengar keras ke wartawan di luar kantor pertemuan.
“Israel memiliki hubungan khusus dengan China,” kata Netanyahu. Menurutnya, Tel Aviv tertarik menjalin hubungan khusus dengan Beijing karena China tidak peduli dengan isu-isu politik.
Baca Juga: Israel Akui Serang Wilayah Suriah Puluhan Kali
Dalam pertemuan tertutup itu, Netanyahu terang-terangan mengkritik keras UE yang dia sebut berperilaku “gila”.
”Uni Eropa adalah satu-satunya asosiasi negara-negara di dunia yang memprihatinkan hubungannya dengan Israel—yang menghasilkan teknologi—dan di setiap bidang, pada kondisi politik. Satu-satunya! Tidak ada yang melakukannya (selain UE),” kata Netanyahu.
”Ini gila. Ini benar-benar gila,” lanjut dia, mengacu pada desakan Brussels kepada Tel Aviv untuk memenuhi persyaratan tertentu yang berkaitan dengan proses perdamaian antara Israel dengan Palestina.
”Ini bukan tentang minat saya. Saya sedang berbicara tentang kepentingan Eropa,” imbuh Netanyahu, seperti dikutip dari Haaretz, Kamis (20/7/2017).
PM Israel itu melanjutkan dengan mengulangi penegasannya bahwa dia yakin tidak ada logika dalam perilaku UE.
”Uni Eropa merongrong keamanannya dengan merusak Israel. Eropa merubuhkan kemajuannya dengan merusak hubungannya dengan inovasi Israel dengan usaha gila untuk menciptakan kondisi,” papar Netanyahu.
Pada pertemuan tersebut, PM Hungaria Viktor Orban—yang telah beseteru dengan Brussels dalam sejumlah isu, termasuk keputusannya untuk membangun pagar kawat berduri untuk mencegah pengungsi masuk ke negaranya—mendukung komentar Netanyahu.
Lebih lanjut, Netanyahu menegaskan bahwa Israel adalah bagian dari budaya Eropa. Dia juga mencatat bahwa Israel berhasil memiliki hubungan dengan negara-negara Arab.
”Orang-orang Arab berbicara dengan kita. Mereka berbicara dengan kita tentang teknologi dan semua yang kita bicarakan di sini,” papar Netanyahu.
Komentar Netanyahu itu muncul dalam sebuah pertemuan tertutup dengan PM Hungaria, Republik Ceko dan Slowakia di Budapest pada hari Rabu. Pernyataan itu sebenarnya tidak ditujukan kepada wartawan, tapi gara-gara blunder mikrofon, komentar terdengar keras ke wartawan di luar kantor pertemuan.
“Israel memiliki hubungan khusus dengan China,” kata Netanyahu. Menurutnya, Tel Aviv tertarik menjalin hubungan khusus dengan Beijing karena China tidak peduli dengan isu-isu politik.
Baca Juga: Israel Akui Serang Wilayah Suriah Puluhan Kali
Dalam pertemuan tertutup itu, Netanyahu terang-terangan mengkritik keras UE yang dia sebut berperilaku “gila”.
”Uni Eropa adalah satu-satunya asosiasi negara-negara di dunia yang memprihatinkan hubungannya dengan Israel—yang menghasilkan teknologi—dan di setiap bidang, pada kondisi politik. Satu-satunya! Tidak ada yang melakukannya (selain UE),” kata Netanyahu.
”Ini gila. Ini benar-benar gila,” lanjut dia, mengacu pada desakan Brussels kepada Tel Aviv untuk memenuhi persyaratan tertentu yang berkaitan dengan proses perdamaian antara Israel dengan Palestina.
”Ini bukan tentang minat saya. Saya sedang berbicara tentang kepentingan Eropa,” imbuh Netanyahu, seperti dikutip dari Haaretz, Kamis (20/7/2017).
PM Israel itu melanjutkan dengan mengulangi penegasannya bahwa dia yakin tidak ada logika dalam perilaku UE.
”Uni Eropa merongrong keamanannya dengan merusak Israel. Eropa merubuhkan kemajuannya dengan merusak hubungannya dengan inovasi Israel dengan usaha gila untuk menciptakan kondisi,” papar Netanyahu.
Pada pertemuan tersebut, PM Hungaria Viktor Orban—yang telah beseteru dengan Brussels dalam sejumlah isu, termasuk keputusannya untuk membangun pagar kawat berduri untuk mencegah pengungsi masuk ke negaranya—mendukung komentar Netanyahu.
Lebih lanjut, Netanyahu menegaskan bahwa Israel adalah bagian dari budaya Eropa. Dia juga mencatat bahwa Israel berhasil memiliki hubungan dengan negara-negara Arab.
”Orang-orang Arab berbicara dengan kita. Mereka berbicara dengan kita tentang teknologi dan semua yang kita bicarakan di sini,” papar Netanyahu.
(mas)