Korsel Jadi Taruhan, Alasan AS Tak Segera Perang dengan Korut

Minggu, 18 Juni 2017 - 01:52 WIB
Korsel Jadi Taruhan,...
Korsel Jadi Taruhan, Alasan AS Tak Segera Perang dengan Korut
A A A
WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis menjelaskan kepada parlemen mengapa Pentagon tidak berperang untuk menghentikan Korea Utara (Korut) mengembangkan kemampuan untuk menyerang Washington. Menurutnya, jika perang terjadi Korea Selatan (Korsel) akan menderita karena jadi target serangan besar-besaran oleh Pyongyang.

Pertanyaan mengapa AS tak segera perang melawan rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korut itu disampaikan anggota parlemen dari Partai Republik Tim Ryan.

”Saya akan menyarankan agar kita menang,” kata Mattis tentang kemungkinan perang dengan Pyongyang. ”Ini akan menjadi perang yang lebih serius dalam hal penderitaan manusia daripada yang pernah kita lihat sejak 1953.”

“Ini akan melibatkan penembakan besar-besaran di ibu kota sekutu, yang merupakan salah satu kota yang paling padat di bumi,” ujar Mattis mengacu pada Seoul, ibu Kota Korsel yang memiliki populasi sebesar 25 juta jiwa.

”Ini akan menjadi perang yang pada dasarnya tidak kami inginkan,” lanjut Mattis. ”Namun kami akan menang dengan biaya tinggi,” imbuh Kepala Pentagon ini, seperti dikutip Business Insider, semalam (17/6/2017).

Mattis menjelaskan bahwa ancaman dari Korut sangat besar dan sebuah konfrontasi militer akan menghancurkan begitu banyak. Dia bersama Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson telah membuat solusi damai sebagai prioritas utama.

Mattis mengatakan bahwa topik krisis Pyongyang telah mendominasi pertemuan Trump dengan Presiden China Xi Jinping. Menurutnya, China yang merupakan sekutu utama Korut kini menganggap rezim Kim Jong-un sebagai beban strategis, bukan aset strategis.

Menteri Pertahanan AS ini mengakui bahwa upaya diplomatik untuk mengatasi rezim Pyongyang telah melelahkan.

Korea Utara baru-baru ini mengejek Presiden Trump bahwa mereka mampu menyerang New York dengan sebuah rudal nuklir. Namun Mattis memperjelas bahwa jika perang pecah pada hari ini sebagian besar akan menyakiti sekutu AS di Asia.

”Ini akan menjadi perang yang serius dan serius, terutama bagi orang-orang yang tidak bersalah di beberapa negara sekutu kita, termasuk kemungkinan besar Jepang,” papar Mattis.
(mas)
Berita Terkait
Korea Utara Gelar Latihan...
Korea Utara Gelar Latihan Serangan Nuklir Taktis
Korea Utara Sebut Perang...
Korea Utara Sebut Perang Nuklir Sudah Dekat
Korea Utara Marah Kapal...
Korea Utara Marah Kapal Selam Nuklir AS Muncul di Korea Selatan
Korea Utara Marah Korea...
Korea Utara Marah Korea Selatan dan Amerika Serikat Mulai Latihan Militer
Digertak 2 Pesawat Pengebom...
Digertak 2 Pesawat Pengebom B-1 Amerika Serikat, Begini Respons Korea Utara
China Tuding Amerika...
China Tuding Amerika Serikat Kacaukan Semenanjung Korea
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
18 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
57 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
6 Alasan Ribuan Narapidana...
6 Alasan Ribuan Narapidana Masuk Islam di Penjara AS Setiap Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved