Arkeolog Temukan Kota Kuno di Harlaa Ethiopia
A
A
A
ADDIS ABABA - Sebuah kota terlupakan yang diperkirakan berasal dari abad ke-10 Masehi telah ditemukan oleh tim arkeolog di Ethiopia timur. Arkeolog dari Mesir, India dan China telah ditemukan di kota di wilayah Harlaa.
Selain menemukan sebuah kota tua, para arkeolog juga menemukan sebuah masjid abad ke-12 yang serupa dengan yang ditemukan di Tanzania dan Somaliland. Arkeolog mengatakan ini membuktikan hubungan bersejarah antara komunitas Islam yang berbeda di Afrika.
"Penemuan ini merevolusi pemahaman kita tentang perdagangan di bagian yang diabaikan secara arkeologis dari Ethiopia. Apa yang kita temukan menunjukkan daerah ini adalah pusat perdagangan di wilayah tersebut," kata arkeolog Profesor Timothy Insoll dari Universitas Exeter, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (17/6/2017).
Tim juga menemukan perhiasan dan artefak lainnya dari Madagaskar, Maladewa, Yaman dan China. Menurut Insoll, Harlaa adalah pusat pembuatan perhiasan yang kaya dan kosmopolitan.
"Warga Harlaa adalah komunitas campuran orang asing dan penduduk lokal yang berdagang dengan orang lain di Laut Merah, Samudra Hindia dan mungkin sejauh Teluk Arab," katanya.
Ada mitos lokal bahwa daerah tersebut diduduki oleh raksasa karena bangunan permukiman dan temboknya dibangun dengan balok batu besar yang tidak dapat diangkat oleh orang biasa. Namun arkeolog tidak menemukan bukti ini.
"Kami jelas-jelas telah membantahnya, tapi saya tidak yakin mereka sepenuhnya mempercayai kami," kata Insoll.
Sebuah pernyataan dari tim tersebut mengatakan bahwa sisa-sisa 300 orang yang dikubur di pemakaman sedang dianalisis untuk mengetahui makanan mereka.
Penggalian lebih lanjut diperkirakan akan dilakukan tahun depan.
Selain menemukan sebuah kota tua, para arkeolog juga menemukan sebuah masjid abad ke-12 yang serupa dengan yang ditemukan di Tanzania dan Somaliland. Arkeolog mengatakan ini membuktikan hubungan bersejarah antara komunitas Islam yang berbeda di Afrika.
"Penemuan ini merevolusi pemahaman kita tentang perdagangan di bagian yang diabaikan secara arkeologis dari Ethiopia. Apa yang kita temukan menunjukkan daerah ini adalah pusat perdagangan di wilayah tersebut," kata arkeolog Profesor Timothy Insoll dari Universitas Exeter, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (17/6/2017).
Tim juga menemukan perhiasan dan artefak lainnya dari Madagaskar, Maladewa, Yaman dan China. Menurut Insoll, Harlaa adalah pusat pembuatan perhiasan yang kaya dan kosmopolitan.
"Warga Harlaa adalah komunitas campuran orang asing dan penduduk lokal yang berdagang dengan orang lain di Laut Merah, Samudra Hindia dan mungkin sejauh Teluk Arab," katanya.
Ada mitos lokal bahwa daerah tersebut diduduki oleh raksasa karena bangunan permukiman dan temboknya dibangun dengan balok batu besar yang tidak dapat diangkat oleh orang biasa. Namun arkeolog tidak menemukan bukti ini.
"Kami jelas-jelas telah membantahnya, tapi saya tidak yakin mereka sepenuhnya mempercayai kami," kata Insoll.
Sebuah pernyataan dari tim tersebut mengatakan bahwa sisa-sisa 300 orang yang dikubur di pemakaman sedang dianalisis untuk mengetahui makanan mereka.
Penggalian lebih lanjut diperkirakan akan dilakukan tahun depan.
(ian)