Putin Tak akan Biarkan Rusia Jadi 'Kekhalifahan' ISIS

Jum'at, 16 Juni 2017 - 05:19 WIB
Putin Tak akan Biarkan...
Putin Tak akan Biarkan Rusia Jadi 'Kekhalifahan' ISIS
A A A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa dirinya tidak akan membiarkan Rusia berubah menjadi “kekhalifahan” kelompok Islamic State atau ISIS. Menurutnya, Rusia sedang gencar menyerang kelompok itu di Suriah demi menjamin keamanan nasional Moskow.

Dalam sebuah wawancara dengan sutradara film Amerika Serikat (AS) Oliver Stone, Putin mengakui lebih dari sepertiga militan di Suriah adalah pasukan bayaran asing, termasuk warga negara Rusia.

Rusia, ujar Putin, ingin bekerja sama dengan AS dalam perang melawan ISIS. Dia lantas menyoroti perbedaan operasi melawan ISIS yang dilakukan Rusia dengan koalisi pimpinan AS.

“Pada satu titik, jet-jet Rusia rata-rata melakukan 70-120 serangan per hari, sementara seluruh koalisi internasional yang dipimpin oleh AS melakukan dua, tiga, lima serangan per hari,” katanya.

”Ada perbedaan. Semua orang melihatnya,” lanjut Putin, seperti dikutip Russia Today, Jumat (16/6/2017).

Moskow telah berulang kali menyatakan bahwa tujuan utama operasi militernya di Suriah adalah untuk memastikan bahwa para jihadis yang datang untuk memperjuangkan ISIS tidak akan kembali ke Rusia dan menggunakan pengalaman mereka di medan tempur untuk melakukan serangan.

”Ribuan militan dari bekas Uni Soviet dan dari Rusia sekarang berperang di sana (di Suriah), dan mereka dapat kembali kepada negara kami, dan kami tidak dapat membiarkannya. Semua ini membawa kita kepada tindakan yang Anda ketahui tentang (kampanye anti-teroris di Suriah),” papar Putin.

Pemimpin Rusia tersebut mengatakan sekitar 30.000 dari 80.000 teroris yang beroperasi di Suriah adalah pejuang asing yang datang dari 80 negara, termasuk Rusia.

Pada bulan April lalu, Dewan Keamanan Nasional Rusia memperkirakan bahwa sekitar 2.700 warga Rusia dari republik-republik Kaukasus yang didominasi Muslim telah pergi ke Suriah dan Irak untuk menjadi militan.

Kendati demikian, ketika berbicara tentang akar ekstremisme yang mengatasnamakan Islam, Putin mengatakan; ”Tidak ada agama dunia yang bisa menjadi sumber kejahatan”. Dia juga yakin perpecahan antara Sunni dan Syiah pada saat ini dapat didamaikan.

”Saya pikir mereka akhirnya akan mengatasinya,” ujar Putin. Ditanya apakah Moskow suatu hari kemungkinan bisa berubah menjadi bagian dari "kekhalifahan" ISIS, Putin menegaskan hal itu akan mustahil.”Rusia tidak akan membiarkan ini terjadi,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0900 seconds (0.1#10.140)