Terungkap, Putin Pernah Inginkan Rusia Gabung NATO
A
A
A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin mengungkap rahasia masa lalu di mana dia pernah mengusulkan Rusia untuk bergabung dengan NATO. Keinginan Putin kala itu disampaikan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton.
Rahasia tersebut diungkap Putin dalam sebuah wawancara dengan sutradara film AS, Oliver Stone.
”Saya ingat salah satu pertemuan terakhir kami dengan Presiden Clinton, saat Clinton masih menjabat,” katanya.
“Dia mengunjungi Moskow dan dalam sebuah diskusi saya berkata, 'Jadi, bagaimana jika (kami) mempertimbangkan pilihan Rusia untuk bergabung dengan NATO’,” lanjut Presiden Putin dalam salah satu percakapannya dengan Stone, yang dilansir Russia Today.
Clinton kala itu menjawab bahwa dia tidak keberatan. Tapi, Putin mengaku pada saat itu dia tersenyum karena para delegasi AS mendadak sangat gugup ketika dia menyampaikan usulan itu. Reaksi para delegasi AS itu wajar, karena Rusia selama ini menjadi rival utama NATO.
Percakapan tersebut telah di-posting di Vimeo oleh Daniel Lippman dengan judul video klip ”an exclusive preview clip”. Video itu bagian dari serial Showtime yang akan ditayangkan di jaringan kabel Amerika pada 12 Juni 2017.
Putin menjadi bagian dari proyek dokumenter khusus empat malam berjudul “The Putin Interviews” besutan Oliver Stone.
Dalam sebuah wawancara terpisah, pemimpin Kremlin itu menyebut NATO sebagai instrumen kebijakan luar negeri Amerika, karena NATO dipimpin oleh AS. Menurutnya, negara-negara anggota NATO sejatinya bukan sekutu AS, tapi hanya negara biasa yang merasa sulit untuk menolak tekanan Washington.
“Dengan demikian, apapun dapat dengan mudah ditempatkan di wilayah mereka, termasuk sistem anti-rudal (AS),” ujar Putin.
”Dan apa yang harus kami lakukan? Karena itu, kami harus mengambil tindakan balasan,” tegasnya.
Rahasia tersebut diungkap Putin dalam sebuah wawancara dengan sutradara film AS, Oliver Stone.
”Saya ingat salah satu pertemuan terakhir kami dengan Presiden Clinton, saat Clinton masih menjabat,” katanya.
“Dia mengunjungi Moskow dan dalam sebuah diskusi saya berkata, 'Jadi, bagaimana jika (kami) mempertimbangkan pilihan Rusia untuk bergabung dengan NATO’,” lanjut Presiden Putin dalam salah satu percakapannya dengan Stone, yang dilansir Russia Today.
Clinton kala itu menjawab bahwa dia tidak keberatan. Tapi, Putin mengaku pada saat itu dia tersenyum karena para delegasi AS mendadak sangat gugup ketika dia menyampaikan usulan itu. Reaksi para delegasi AS itu wajar, karena Rusia selama ini menjadi rival utama NATO.
Percakapan tersebut telah di-posting di Vimeo oleh Daniel Lippman dengan judul video klip ”an exclusive preview clip”. Video itu bagian dari serial Showtime yang akan ditayangkan di jaringan kabel Amerika pada 12 Juni 2017.
Putin menjadi bagian dari proyek dokumenter khusus empat malam berjudul “The Putin Interviews” besutan Oliver Stone.
Dalam sebuah wawancara terpisah, pemimpin Kremlin itu menyebut NATO sebagai instrumen kebijakan luar negeri Amerika, karena NATO dipimpin oleh AS. Menurutnya, negara-negara anggota NATO sejatinya bukan sekutu AS, tapi hanya negara biasa yang merasa sulit untuk menolak tekanan Washington.
“Dengan demikian, apapun dapat dengan mudah ditempatkan di wilayah mereka, termasuk sistem anti-rudal (AS),” ujar Putin.
”Dan apa yang harus kami lakukan? Karena itu, kami harus mengambil tindakan balasan,” tegasnya.
(mas)