Redam Polemik THAAD, Presiden Korsel Kirim Ajudannya ke Washington

SEOUL - Asisten keamanan utama Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in berangkat ke Washington. Hal itu dilakukan untuk meyakinkan sekutu utama Seoul bahwa ia tidak akan membatalkan kesepakatan untuk menjadi lokasi sistem pertahanan rudal THAAD yang membuat China marah.

Jae-in sebelumnya memerintahkan penyelidikan terkait empat peluncur tambahan dari sistem pertahanan rudal itu. Ia mengaku pihak tidak tahu menahu soal penambahan tersebut.

Baca Juga: Presiden Korsel Perintahkan Penyelidikan Penambahan 4 Peluncur Rudal THAAD

"Perintah saya untuk penyelidikan terhadap THAAD adalah tindakan domestik dan saya ingin jelas bahwa ini bukan tentang mencoba mengubah keputusan yang ada atau mengirim pesan ke AS," kata Moon kepada Senator AS Dick Durbin seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/6/2017).

Ucapan tersebut merupakan indikasi jelas Jae-in bahwa dia tidak bermaksud untuk menghentikan penyebaran tersebut. Padahal, penyebaran sistem rudal THAAD telah memicu protes marah China yang merupakan mitra dagang terbesar Korsel.

Chung Eui-yong, penasihat keamanan nasional Jae-in, juga membantah bahwa kontroversi mengenai penerapan THAAD akan berdampak negatif pada pertemuan puncak antara Jae-in dan Trump.

"Kami sudah cukup menjelaskan bahwa ini tidak ada hubungannya dengan aliansi kami," Yong mengatakan kepada wartawan sebelum keberangkatannya.

Yong mengatakan akan bertemu dengan penasihat keamanan nasional Trump, H.R. McMaster, dan menyelesaikan agenda pertemuan puncak tersebut.

Istana Kepresidenan mengatakan pada hari Rabu bahwa Kementerian Pertahanan telah dengan sengaja menghilangkan rincian tentang peluncur THAAD dalam sebuah laporan yang dibuat kepada Chung minggu lalu, ketika pemerintah sedang mempersiapkan pertemuan tersebut.