Houthi Serang Kapal Tanker Minyak di Lepas Pantai Yaman
A
A
A
SANAA - Milisi Houthi menyerang sebuah kapal tanker minyak pada hari Rabu (31/5/2017) di sebuah jalur air Laut Merah yang strategis di dekat Yaman. Ini adalah kejadian terbaru di daerah yang dilewati oleh sebagian besar perdagangan minyak dunia.
Disitat dari Al Arabiya, Kamis (1/6/2017) milisi menembakkan granat berpeluncur roket ke kapal tanker sebelum menyerang kapal tanker MT Island di Selat Bab al-Mandab selatan. Tanker tersebut mempunyai bobot mati seberat 70.362 ton.
Dalam sebuah pernyataan Angkatan Laut Uni Eropa mengatakan bahwa serangan tersebut tampaknya tidak diluncurkan oleh bajak laut. Kemungkinan serangan itu terkait dengan ketidakstabilan terus-menerus di laut di lepas pantai Yaman.
Kapal di dekat pantai selatan Yaman telah diserang dalam beberapa bulan terakhir oleh militan Houthi. Hampir empat juta barel minyak dikirim setiap hari ke Eropa, Amerika Serikat (AS) dan Asia melalui Bab al-Mandab, serta barang komersial lainnya.
Pemberontak Houthi menggulingkan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan menguasai Yaman utara pada bulan September 2014. Pada bulan Maret 2015, untuk mendukung Hadi, Arab Saudi memimpin sebuah koalisi militer Arab untuk memerangi pemberontak Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, termasuk Sanaa.
Perang telah menewaskan lebih dari 10.000 orang, setengah dari mereka adalah warga sipil, dan membuat lebih dari dua juta orang mengungsi, menurut badan-badan kemanusiaan.
Disitat dari Al Arabiya, Kamis (1/6/2017) milisi menembakkan granat berpeluncur roket ke kapal tanker sebelum menyerang kapal tanker MT Island di Selat Bab al-Mandab selatan. Tanker tersebut mempunyai bobot mati seberat 70.362 ton.
Dalam sebuah pernyataan Angkatan Laut Uni Eropa mengatakan bahwa serangan tersebut tampaknya tidak diluncurkan oleh bajak laut. Kemungkinan serangan itu terkait dengan ketidakstabilan terus-menerus di laut di lepas pantai Yaman.
Kapal di dekat pantai selatan Yaman telah diserang dalam beberapa bulan terakhir oleh militan Houthi. Hampir empat juta barel minyak dikirim setiap hari ke Eropa, Amerika Serikat (AS) dan Asia melalui Bab al-Mandab, serta barang komersial lainnya.
Pemberontak Houthi menggulingkan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan menguasai Yaman utara pada bulan September 2014. Pada bulan Maret 2015, untuk mendukung Hadi, Arab Saudi memimpin sebuah koalisi militer Arab untuk memerangi pemberontak Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, termasuk Sanaa.
Perang telah menewaskan lebih dari 10.000 orang, setengah dari mereka adalah warga sipil, dan membuat lebih dari dua juta orang mengungsi, menurut badan-badan kemanusiaan.
(ian)