Rudal Korut Segera Diproduksi Massal

Selasa, 23 Mei 2017 - 22:16 WIB
Rudal Korut Segera Diproduksi Massal
Rudal Korut Segera Diproduksi Massal
A A A
SEOUL - Korea Utara (Korut) menyatakan, tes rudal balistik jarak menengah telah sukses dan memenuhi semua syarat teknis sehingga sekarang dapat diproduksi massal. Pernyataan Korut itu menunjukkan kemajuan ambisinya untuk dapat menyerang Amerika Serikat (AS).

Korut menembakkan rudal ke perairan pantai timur akhir pekan lalu. Ini merupakan tes rudal kedua dalam sepekan. Seoul menilai tindakan Korut itu dapat menghapus harapan pemerintahan baru Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in menciptakan perdamaian dengan Pyongyang.

“Pemimpin Korut Kim Jong-un yang mengawasi tes rudal Pukguksong-2 mengonfirmasi kelayakan tahap akhir hulu ledak dan berfungsinya mesin bahan bakar padat,” ungkap laporan kantor berita Korut, KCNA. KCNA mengutip Kim yang menyatakan, Pukguksong-2 memenuhi semua spesifikasi teknis yang diperlukan sehingga sekarang segera diproduksi massal dan dikerahkan ke unit tempur strategis Angkatan Bersenjata Rakyat Korut.

“Dengan bangga dia (Kim) mengatakan, rudal itu sangat akurat dan Pukguksong-2 adalah senjata strategis yang sukses. Dia menyetujui pengerahan sistem senjata ini untuk aksi,” papar laporan KCNA, dikutip kantor berita Reuters. KCNA menambahkan, peluncuran rudal itu menguji kelayakan dan akurasi mesin bahan bakar padat dan tahap pemisahan serta tes tahap akhir hulu ledak nuklir yang dipantau dengan perangkat yang dipasang di hulu ledak.

“Melihat gambar-gambar bumi yang dikirim secara langsung dari kamera yang dipasang di rudal balistik, pemimpin tertinggi Kim Jong-un menyatakan sangat bangga melihat bumi dari roket yang kami luncurkan dan seluruh dunia terlihat cantik,” ungkap laporan KCNA. Penggunaan bahan bakar padat menunjukkan kemajuan dalam persenjataan Korut karena bahan bakar itu lebih stabil dan dapat mudah dipindahkan ke tangki bahan bakar rudal untuk peluncuran dalam waktu cepat.

Sumber militer Korsel menjelaskan, Pukguksong-2 terbang sekitar 500 km, mencapai ketinggian 560 km. Menurut Korsel, tes itu memberikan data penting bagi program rudal Korut tapi apakah Pyongyang sudah menguasai teknologi untuk hulu ledak saat rudal masuk kembali ke atmosfer bumi, perkembangan itu masih perlu dianalisis.

Pyongyang menyangkal semua seruan untuk menghentikan program nuklir dan rudal, meskipun mendapat tekanan dari China yang menjadi aliansi utamanya. Menurut Pyongyang, persenjataan itu diperlukan untuk membela diri dari agresi Amerika Serikat (AS). Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dijadwalkan bertemu hari ini untuk menggelar rapat tertutup membahas tes terbaru Korut.

Tindakan Pyongyang itu jelas melanggar resolusi dan sanksi DK PBB. Rapat tertutup itu digelar atas permintaan AS, Jepang, dan Korsel. Tes rudal itu juga menjadi tantangan bagi rencana Moon meninjau ulang pengerahan sistem anti-rudal buatan AS, THAAD, di Korsel. Pengerahan THAAD itu membuat marah China yang menganggap sistem radar itu dapat mengancam keamanan Negeri Panda tersebut.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5279 seconds (0.1#10.140)