Rudal-rudal Israel Serang Basis Tentara Suriah di Quneitra
A
A
A
DAMASKUS - Pesawat jet tempur Israel meluncurkan serangan rudal ke basis tentara Suriah di Provinsi Quneitra yang berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Militer rezim Suriah menderita kerugian material akibat serangan yang merusak pada hari Jumat.
“Pesawat tempur musuh Israel meluncurkan dua rudal dari wilayah (Dataran Tinggi Golan) yang diduduki Israel, pada pukul 18.45 waktu setempat di salah satu posisi tentara kami. Itu menyebabkan kerusakan material,” kata sumber militer Suriah kepada Sputnik.
Menurut sumber tersebut, serangan rudal Israel diluncurkan saat tentara Suriah berperang melawan serangan teroris di Quneitra.
”Tindakan ini tidak akan menghentikan pertarungan angkatan bersenjata kami melawan kelompok teroris yang dekat dengan Israel,” lanjut sumber tersebut.
Sementara itu, militer Israel mengonfirmasi serangan rudal terhadap posisi tentara rezim Suriah. Menurut pihak Pasukan Pertahanan Israel (IDF), serangan sebagai respons atas penembakan dua roket di wilayah terbuka di Dataran Tinggi Golan pada Jumat siang. Israel menyatakan wilayah itu sebagai bagian dari kedaulatannya.
Serangan roket tidak menimbulkan kerusakan maupun korban cedera. IDF menduga tembakan dua roket itu sebagai serangan yang salah sasaran terkait perang saudara di Suriah.
Tak lama setelah dua roket menghantam Dataran Tinggi Golan, sirene peringatan dinyalakan Israel di wilayah permukiman di Golan.
“IDF tidak akan mentolerir upaya apapun untuk merusak kedaulatan negara Israel dan keamanan penduduknya, dan menganggap rezim Suriah bertanggung jawab atas apapun yang terjadi di wilayahnya,” kata pihak IDF melalui seorang juru bicara seperti dikutip Jerusalem Post, Sabtu (22/4/2017).
Situasi Dataran Tinggi Golan telah memanas sejak perang saudara pecah di Suriah tahun 2011. Pada bulan April 2015 Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk pertama kalinya mengakui bahwa IDF telah melakukan serangan di wilayah Suriah.
Israel menduduki Dataran Tinggi Golan pada Perang Enam Hari 1967 antara Israel dengan Suriah. Israel kemudian mencaplok wilayah tersebut pada tahun 1981. Masyarakat internasional belum mengakui aneksasi Israel atas Dataran Tinggi Golan.
“Pesawat tempur musuh Israel meluncurkan dua rudal dari wilayah (Dataran Tinggi Golan) yang diduduki Israel, pada pukul 18.45 waktu setempat di salah satu posisi tentara kami. Itu menyebabkan kerusakan material,” kata sumber militer Suriah kepada Sputnik.
Menurut sumber tersebut, serangan rudal Israel diluncurkan saat tentara Suriah berperang melawan serangan teroris di Quneitra.
”Tindakan ini tidak akan menghentikan pertarungan angkatan bersenjata kami melawan kelompok teroris yang dekat dengan Israel,” lanjut sumber tersebut.
Sementara itu, militer Israel mengonfirmasi serangan rudal terhadap posisi tentara rezim Suriah. Menurut pihak Pasukan Pertahanan Israel (IDF), serangan sebagai respons atas penembakan dua roket di wilayah terbuka di Dataran Tinggi Golan pada Jumat siang. Israel menyatakan wilayah itu sebagai bagian dari kedaulatannya.
Serangan roket tidak menimbulkan kerusakan maupun korban cedera. IDF menduga tembakan dua roket itu sebagai serangan yang salah sasaran terkait perang saudara di Suriah.
Tak lama setelah dua roket menghantam Dataran Tinggi Golan, sirene peringatan dinyalakan Israel di wilayah permukiman di Golan.
“IDF tidak akan mentolerir upaya apapun untuk merusak kedaulatan negara Israel dan keamanan penduduknya, dan menganggap rezim Suriah bertanggung jawab atas apapun yang terjadi di wilayahnya,” kata pihak IDF melalui seorang juru bicara seperti dikutip Jerusalem Post, Sabtu (22/4/2017).
Situasi Dataran Tinggi Golan telah memanas sejak perang saudara pecah di Suriah tahun 2011. Pada bulan April 2015 Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk pertama kalinya mengakui bahwa IDF telah melakukan serangan di wilayah Suriah.
Israel menduduki Dataran Tinggi Golan pada Perang Enam Hari 1967 antara Israel dengan Suriah. Israel kemudian mencaplok wilayah tersebut pada tahun 1981. Masyarakat internasional belum mengakui aneksasi Israel atas Dataran Tinggi Golan.
(mas)