Bawa Pesan Dunia Barat, Menlu AS Sambangi Rusia
A
A
A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson, melakukan kunjungan ke Rusia. Kunjungan Sekretaris Negara AS itu untuk membawa pesan dari kekuatan dunia ke Moskow yang mengecam dukungan Rusia untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Tillerson dijadwalkan akan bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Moskow, Rabu. Kremlin mengatakan Tillerson tidak memiliki jadwal pertemuan dengan Putin dalam perjalanan ini, meskipun beberapa media Rusia melaporkan pertemuan tersebut dapat terjadi seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/4/2017).
Tillerson sebelumnya telah bertemu dengan menteri luar negeri dari kelompok negara-negara maju Kelompok Tujuh (G7) dan sekutu Timur Tengah di Italia. Mereka mendukung seruan bersama untuk Rusia agar meninggalkan Assad.
Baca Juga: G-7 Ancam Rusia: Setop Dukung Assad atau Dihajar Sanksi
"Hal ini jelas bagi kami masa pemerintahan keluarga Assad akan segera berakhir. Kami berharap bahwa pemerintah Rusia menyimpulkan bahwa mereka telah bersekutu dengan pasangan tidak dapat diandalkan di Bashar al-Assad," kata Tillerson.
Ia mengatakan Rusia telah gagal dalam perannya sebagai sponsor kesepakatan dari 2013 di mana Assad berjanji untuk menyerahkan senjata kimia.
Rusia mengatakan bahan kimia yang menewaskan warga sipil pekan lalu milik pemberontak, bukan pemerintah Assad, dan menuduh Amerika Serikat dari agresi ilegal di dalih palsu.
Negara-negara Barat telah menyerukan Assad untuk lengser sejak 2011, masa-masa awal perang saudara yang telah menewaskan 400 ribu orang. Konflik di Suriah juga menciptakan krisis pengungsi terburuk di dunia.
Posisi Assad di medan perang menjadi jauh lebih kuat setelah Rusia bergabung dengan perang untuk mendukungnya di tahun 2015. AS dan sekutunya sedang melakukan serangan udara di Suriah terhadap ISIS, tapi sampai minggu lalu Washington telah menghindari menargetkan pasukan pemerintah Assad langsung.
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan bahwa kebijakan militer AS di Suriah tidak berubah dan tetap fokus untuk mengalahkan ISIS.
Tillerson dijadwalkan akan bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Moskow, Rabu. Kremlin mengatakan Tillerson tidak memiliki jadwal pertemuan dengan Putin dalam perjalanan ini, meskipun beberapa media Rusia melaporkan pertemuan tersebut dapat terjadi seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/4/2017).
Tillerson sebelumnya telah bertemu dengan menteri luar negeri dari kelompok negara-negara maju Kelompok Tujuh (G7) dan sekutu Timur Tengah di Italia. Mereka mendukung seruan bersama untuk Rusia agar meninggalkan Assad.
Baca Juga: G-7 Ancam Rusia: Setop Dukung Assad atau Dihajar Sanksi
"Hal ini jelas bagi kami masa pemerintahan keluarga Assad akan segera berakhir. Kami berharap bahwa pemerintah Rusia menyimpulkan bahwa mereka telah bersekutu dengan pasangan tidak dapat diandalkan di Bashar al-Assad," kata Tillerson.
Ia mengatakan Rusia telah gagal dalam perannya sebagai sponsor kesepakatan dari 2013 di mana Assad berjanji untuk menyerahkan senjata kimia.
Rusia mengatakan bahan kimia yang menewaskan warga sipil pekan lalu milik pemberontak, bukan pemerintah Assad, dan menuduh Amerika Serikat dari agresi ilegal di dalih palsu.
Negara-negara Barat telah menyerukan Assad untuk lengser sejak 2011, masa-masa awal perang saudara yang telah menewaskan 400 ribu orang. Konflik di Suriah juga menciptakan krisis pengungsi terburuk di dunia.
Posisi Assad di medan perang menjadi jauh lebih kuat setelah Rusia bergabung dengan perang untuk mendukungnya di tahun 2015. AS dan sekutunya sedang melakukan serangan udara di Suriah terhadap ISIS, tapi sampai minggu lalu Washington telah menghindari menargetkan pasukan pemerintah Assad langsung.
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan bahwa kebijakan militer AS di Suriah tidak berubah dan tetap fokus untuk mengalahkan ISIS.
(ian)