Ini Penampakan Rudal Jelajah Tomahawk AS Penggempur Suriah

Sabtu, 08 April 2017 - 04:40 WIB
Ini Penampakan Rudal...
Ini Penampakan Rudal Jelajah Tomahawk AS Penggempur Suriah
A A A
JAKARTA - Rudal jelajah Tomahawk merupakan senjata andalan militer Amerika Serikat (AS) untuk setiap misi perang di negara lain. Rudal ini pula yang ditembakkan dua kapal perang AS terhadap pangkalan udara Shayrat, Homs, Suriah, kemarin.

SINDOnews pada Sabtu (8/4/2017) merangkum spesifikasi dari rudal jelajah Tomahawk dari situs resmi Angkatan Laut AS. Berikut data-data perihal rudal jelajah berbahaya Amerika tersebut.

Rudal Jelajah Tomahawk AS Penggempur Suriah

Nama: Tomahawk Cruise Missile

Pembuat: Kontraktor Pertahanan Raytheon Systems Company, Tucson, AZ.

Misi utama: Rudal jelajah jarak jauh subsonik untuk menghantam target bernilai tinggi atau target darat yang sangat dipertahankan.

Tahun perintisan: 1984 dan terus dikembangkan dari tahun ke tahun.

Biaya per unit: Sekitar USD569.000.

Panjang: 18 kaki 3 inci (5,56 meter); dengan penguat: 20 kaki 6 inci (6,25 meter).

Diameter: 20,4 inci (51,81 cm).

Lebar sayap: 8 kaki 9 inci (2,67 meter).

Berat: 2.900 pounds (1.315,44 kg); dengan penguat 3.500 pounds (1.587,6 kg).

Kecepatan: Subsonik, yakni sekitar 550 mph (880 km per jam).

Jangkauan: 1.350 mil laut.

Pentagon atau Departemen Pertahanan AS mengonfirmasi serangan terhadap pangkalan udara Shayrat, Suriah, dimulai sekitar pukul 03.40, Jumat waktu Suriah. Targetnya, pesawat-pesawat jet tempur, fasilitas penyimpanan dan bahan logistik lainnya.

Pentagon mengklaim, dari 59 rudal yang ditembakkan, 58 di antaranya membuat target-target hancur dan rusak parah. Tapi, Kementerian Pertahanan Rusia—sekutu rezim Suriah—menyatakan, hanya 23 rudal yang menghantam pangkalan.

Dewan Keamanan PBB akan membahas krisis Suriah yang kian memanas. Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengaku mengikuti perkembangan situasi di Suriah dengan keprihatinan.

”Mendesak semua pihak menahan diri dan menyerukan Dewan Keamanan untuk bersatu dan menjalankan tanggung jawab untuk perdamaian dan keamanan internasional,” katanya, seperti dikutip CNN, Sabtu (8/4/2017).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1169 seconds (0.1#10.140)