Pejuang Suriah Bantah Punya Gudang Senjata Kimia
A
A
A
DAMASKUS - Seorang komandan pejuang Suriah membantah pernyataan Rusia bahwa gas beracun yang menewaskan puluhan orang di Idlib berasal dari gudang senjata milik mereka. Gas tersebut bocor setelah pesawat-pesawat tempur Suriah menyerang gudang senjata tersebut.
Komandan kelompok pejuang Tentara Pembebasan Idlib, Hasan Haj Ali mengatakan, tidak ada pos-pos militer pejuang di daerah barat laut Suriah yang menjadi target serangan.
"Semua orang melihat pesawat itu membom dengan gas," katanya dari barat laut Suriah seperti dikutip dari Reuters, Rabu (5/4/2017).
"Demikian juga, semua warga sipil di daerah tahu bahwa tidak ada posisi-posisi militer di sana, atau tempat-tempat untuk pembuatan senjata. Berbagai faksi oposisi tidak mampu menghasilkan zat ini," katanya lagi.
Ia menyebut pernyataan Rusia sebagai sebuah "kebohongan".
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan bahwa pesawah Suriah telah melakukan serangan udara terhadap gudang amunisi dan peralatan militer teroris di Khan Shaykhun, Idlib. Gudang tersebut digunakan untuk menyimpan amunisi senjata kimia dan akan dikirim ke Irak.
"Pesawat Suriah telah melakukan serangan udara di dekat kota Khan Shaykhun di provinsi Idlib Suriah di gudang teroris amunisi dan peralatan militer, di mana amunisi senjata kimia juga telah disimpan dan dikirim ke Irak," kata Konashenkov.
Konashenkov menambahkan bahwa ada tempat pembuatan bom, diisi dengan zat beracun, di wilayah gudang ini. Ia mencatat bahwa amunisi dengan zat beracun tersebut juga digunakan oleh militan di Aleppo, Suriah.
Komandan kelompok pejuang Tentara Pembebasan Idlib, Hasan Haj Ali mengatakan, tidak ada pos-pos militer pejuang di daerah barat laut Suriah yang menjadi target serangan.
"Semua orang melihat pesawat itu membom dengan gas," katanya dari barat laut Suriah seperti dikutip dari Reuters, Rabu (5/4/2017).
"Demikian juga, semua warga sipil di daerah tahu bahwa tidak ada posisi-posisi militer di sana, atau tempat-tempat untuk pembuatan senjata. Berbagai faksi oposisi tidak mampu menghasilkan zat ini," katanya lagi.
Ia menyebut pernyataan Rusia sebagai sebuah "kebohongan".
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan bahwa pesawah Suriah telah melakukan serangan udara terhadap gudang amunisi dan peralatan militer teroris di Khan Shaykhun, Idlib. Gudang tersebut digunakan untuk menyimpan amunisi senjata kimia dan akan dikirim ke Irak.
"Pesawat Suriah telah melakukan serangan udara di dekat kota Khan Shaykhun di provinsi Idlib Suriah di gudang teroris amunisi dan peralatan militer, di mana amunisi senjata kimia juga telah disimpan dan dikirim ke Irak," kata Konashenkov.
Konashenkov menambahkan bahwa ada tempat pembuatan bom, diisi dengan zat beracun, di wilayah gudang ini. Ia mencatat bahwa amunisi dengan zat beracun tersebut juga digunakan oleh militan di Aleppo, Suriah.
(ian)